Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Jangan 'Under Estimate' Situasi Politik Saat Ini"

Kompas.com - 11/02/2015, 17:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak menganggap sederhana dinamika politik nasional yang mengalami ketegangan saat ini.

"Presiden Joko Widodo saat ini menghadapi situasi sulit menyusul adanya ketegangan antara Polri dan KPK. Pak Jokowi jangan under estimate terhadap situasi politik saat ini," kata Dino Patti Djalal pada diskusi yang diselenggarakan The Economist di Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Diskusi tersebut membahas evaluasi 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo serta prediksi ke depan. Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan, dan Chairman Global Counsel Peter Mandelson.

Menurut Dino Patti Djalal, pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini mewarisi beberapa hal baik dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti ekonomi yang baik, proses pemilu yang damai, serta dukungan internasional yang besar.

Namun, baru saja melampaui 100 hari pemerintahannya, kata dia, Presiden Joko Widodo sudah menghadapi situasi sulit sehingga harus bersikap cerdas dan cermat.

Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat ini tetap optimistis pemerintahan Presiden Joko Widodo akan berjalan baik sampai melampaui tahun kedua meskipun saat ini menghadapi tantangan berat.

"Pak Jokowi adalah pemimpin yang terbukti dapat survive dalam berbagai tantangan dan pragmatis dalam mengambil keputusan," katanya.

Menurut Dino, Presiden Joko Widodo memerlukan manuver politik untuk dapat menyelesaikan ketegangan pada dunia politik nasional saat ini. Dino mencontohkan, Presiden BJ Habibie berhasil melakukan reformasi di berbagai bidang selama hampir dua tahun pemerintahannya.

"Presiden Jokowi hendaknya dapat meniru manuver politik yang dilakukan Presiden BJ Habibie," katanya.

Ia juga mengingatkan agar Presiden Joko Widodo dapat memperhatikan kelas menengah di Indonesia yang semakin banyak tuntutannya, di antaranya agar Indonesia mengambil peranan penting pada perkembangan geopolitik dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com