Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Ada Awan "Cumulonimbus" di Rute Penerbangan Pesawat AirAsia QZ8501

Kompas.com - 28/12/2014, 13:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pilot pesawat AirAsia Indonesia dengan nomer QZ8501 Kapten Irianto, sempat meminta belok ke kiri untuk menghindari awan pada pukul 06.17 WIB. Semenit berselang, ATC Bandara Soekarno-Hatta kehilangan kontak dengan Irianto.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait cuaca disepanjang rute yang dilalui Pesawat AirAsia yang hilang kontak tersebut. Menurut BMKG, terdapat awan tebal berjenis cumulonimbus di sekitar rute pesawat.

"Area kawasan rute penerbangan berawan dan banyak awan sepanjang rute. Ada awan Cumulonimbus juga dan ada juga awan-awan jenis lainnya," ujar Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Syamsul Huda saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Minggu (28/12/2014).

Informasi saja, awan cumulonimbus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan cumulonimbus terbentuk dari awan cumulus (terutama dari cumulus congestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

Lebih lanjut kata dia, biasanya saat pesawat memasuki awan cumulonimbus akan terjadi guncangan pada pesawat. Sementara itu, kecepatan angin disekitar hilangnya kontak pesawat pada ketinggian 30.000 feet yaitu 20 knot. Sedangkan pada ketinggian diatas 34.009 feet yaitu 25 knot. (Baca: Sebelum Hilang, Pilot AirAsia Laporkan akan Hindari Awan)

Dalam kecepatan angin tersebut, menurut Syamsul, pesawat masih bisa melaluinya dengan aman. Sebenarnya, kata Syamsul, kondisi berawan tersebut sudah bisa diketahui airlines karena sebelum take off pasti BMKG sudah memberikan informasi terkait cuaca kepada otoritas bandara. Namun, memang kata dia, saat pesawat teraebut take off kondisi cuaca masih kondusif.

"Saat airlines memutuskan untuk terbang berarti sudah menganalisa siap terhadap cuaca," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com