Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Golkar di Survei Turun, Misbakhun Tak Percaya

Kompas.com - 21/12/2014, 15:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golongan Karya, Muhammad Misbakhun tidak percaya dengan survei Lembaga Survei Indonsia yang menyebut elektabilitas partainya turun karena dualisme kepemimpinan.

Misbakhun mengatakan, selama masa reses, dia mengunjungi konstituennya di Dapil Jawa Timur II dan mendapat sambutan yang cukup baik. "Di kalangan bawah tidak terasa adanya persoalan internal di Golkar. Kalau ada lembaga survei menyebut elektabilitas Golkar tergerus karena persoalan internal, justru tanggapan masyarakat saat kami datangi terlihat beda," kata Misbakhun, Minggu (21/12/2014).

Misbakhun selama kunjungannya mengaku mendapat keluhan dari masyarakat mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Di samping itu, lanjut dia, masyarakat juga menyoroti janji-janji pemerintah tentang program-program pro-rakyat seperti Indonesia sehat, Indonesia pintar dan keluarga sejahtera yang tak tepat sasaran. [Baca: Partai Golkar Diprediksi LSI Hanya Peroleh 8,4 Persen Suara]

"Keluhan itu tentu menjadi masukan dan catatan tersendiri untuk saya prioritaskan dan mendorong pemerintah untuk memperbaikinya," ucap Misbakhun.

Misbakhun mengakui perlu ketelatenan untuk memupuk konstituen. Namun demikian, dia mengaku mendapat banyak hal baru dan tambahan energi setelah berkunjung ke beberap daerah seperti pasuruan dan probolinggo.

Dia meyakini, sambutan dan harapan masyarakat terhadap Golkar masih tinggi. "Artinya jika setiap angota DPR dari Golkar benar-benar serius menggarap konstituen dan memupuk kepercayaan, 2019 nanti tentu kami tidak seperti gambaran hasil survei itu," kata dia.

Sebelumnya, survei LSI menunjukkan bahwa saat ini elektabilitas Partai Golkar turun ke angka 8,4 persen. Pada pemilu 2014 lalu, Golkar mendapatkan dukungan sebanyak 14,75 persen suara. Survei LSI itu dilakukan melalui quick poll pada tanggal 16-17 Desember 2014.

Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen. Survei tersebut dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia dengan penelitian kualitatif melalui metode analisis media, forum group discussion, dan wawancara mendalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com