Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Tidak Mau Kasus Sipadan-Ligitan Terulang..."

Kompas.com - 25/11/2014, 21:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BERAU, KOMPAS.com - Keberadaan "manusia perahu" di kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, bukan semata jadi masalah karena pencurian ikan, melainkan juga terkait kedaulatan negara. Mereka bukan warga negara Indonesia tetapi "menetap" di wilayah Indonesia.

"Mereka sudah ada di Indonesia lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Sudah sering diusir, tapi kembali lagi," kata Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad, Selasa (25/11/2014).

Berbicara di tenda penampungan "manusia perahu" di lapangan Bulalung, Kecamatan Pulau Derawan, Kampung Tanjung Batu, Kabupaten Berau, Sudirman mengatakan seluruh "manusia perahu" dari Suku Bajo ini bukan warga negara Indonesia. Mereka, sebut dia, berasal dari Bangau-Bangau, Samporna, Malaysia.

Menurut Sudirman, selama 2014 saja sudah terdata ada 544 orang "manusia perahu" yang ditangkap. Berdasarkan laporan dari warga setempat, tak setiap saat para "manusia perahu" ini berada di laut. Kadang-kadang, orang-orang ini juga tinggal di pulau-pulau kecil milik Indonesia.

Sudirman khawatir jika "manusia perahu" itu sampai terus-menerus menempati pulau-pulau kecil tersebut maka populasinya akan bertambah dan mengalahkan jumlah penduduk asli. Bila sampai terjadi, kata dia, ada potensi wilayah itu bisa "lepas" dari Indonesia.

Kedaulatan dan kemanusiaan

"Ingat kasus Sipadan-Ligitan? Pulau itu milik Indonesia, tapi internasional memenangkan Malaysia atas bukti bahwa pulau itu dihuni, dikelola warga negara mereka. Nah, kami tidak mau kasus Sipadan-Ligitan terulang," papar Sudirman.

Pada Selasa malam, Sudirman menggelar rapat mendadak dengan Kementerian Luar Negeri, TNI Angkatan Laut, Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), dan Kementerian Pertahanan. Rapat itu bertujuan mencarikan solusi persoalan "manusia perahu".

"Kepentingan utama kita adalah kedaulatan Indonesia. Kedua, baru kemanusiaan. Kita akan usahakan memulangkan mereka ke asalnya masing-masing," imbuh Sudirman.

Seperti diberitakan sebelumnya, "manusia perahu" ditangkap di Derawan oleh satuan pengamanan laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com