Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Menjabat, Jokowi Beri Sentuhan Fondasi Ke-Indonesiaan

Kompas.com - 20/11/2014, 21:24 WIB
Fidel Ali Permana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Hari ini, 20 November 2014, tepat satu bulan Joko Widodo naik ke tampuk kekuasaan tertinggi bagi seorang politisi di republik. Langkah Jokowi tidak mudah pun tidak membutuhkan waktu lama meraih posisi tersebut.

Usai dilantik di Gedung MPR/DPR, Jokowi langsung disambut meriah dengan pesta rakyat, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Catatan sejarah, tak jarang presiden naik lantaran ada pergumulan politik, mulai dari era Soekarno, kemudian digantikan oleh Soeharto, dilanjut oleh Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, hingga akhirnya pemilu demokratis untuk kepala negara yang disandang oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Torehan sejarah Jokowi cukup membuat asa bagi masyarakat. Harapan perbaikan dan perubahan pun terletak di pundak Jokowi.

Tak pelak, pasca-pelantikan, publik menanti harap apa kabinet yang akan disusun oleh pengusaha meubel ini. Tak ayal, spekulasi bermunculan, tekanan politik pun dilontarkan oleh sejumlah politisi hingga pengamat.

Hampir sepekan pelantikannya, Jokowi akhirnya menjawab spekulasi soal susunan kabinetnya. Kalangan profesional di kabinet Jokowi mencapai 19 orang, sedangkan dari unsur partai sebanyak 15 saja. Meski begitu, masih ada juga suara sumbang menyikapi beberapa nama yang dianggap kurang pas mengisi jabatan pembantu presiden itu.

Usai pelantikan, keesokan harinya Jokowi langsung menggelar rapat kabinet paripurna. Di dalam rapat itu, Jokowi menekankan tidak ada lagi visi dari kementerian, yang ada hanya visi presiden. Kementerian hanya bertugas mengeksekusi visi presiden. Menteri-menteri pun dipaksa langsung kerja dan cepat mengerti tempatnya bekerja, jika perlu meniru Jokowi yang hobi blusukan.

Beberapa hari setelah pelantikan, para menteri pun langsung memperlihatkan kesiapannya bekerja di bawah kepemimpinan Jokowi. Mereka langsung ikut turun ke lapangan dan melihat langsung persoalan agar didapat solusinya.

Jokowi di pekan ke dua masih sempat menunjukkan kebiasaannya blusukan, ia ke Sinabung dan memperkenalkan kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia pintar, serta kartu keluarga sejahtera. Kartu itu disebut-sebut kartu sakti Jokowi menjelang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Di minggu ketiga pemerintahannya, Jokowi menghadiri forum internasional di APEC. Di forum ini Jokowi memperkenalkan Indonesia dengan segala potensi berinvestasi di dalamnya, di akhir pidatonya, Jokowi bahkan mengajak para CEO untuk berinvestasi di Indonesia. Ia bahkan menekankan niat dirinya menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Kebijakan Jokowi menjelang akhir satu bulan yang cukup dramatis adalah keputusannya menaikkan harga BBM bersubsidi. Jokowi beralasan ruang fiskal untuk membangun infrastruktur, sekolah, dan pelayanan kesehatan masih minim di bujet pemerintah. Karena itu, anggaran subsidi BBM pun dikurangi.

Pro dan kontra kebijakan ini pun bermunculan, tak terkecuali dari internal PDI-P. Beberapa kader menyuarakan penolakannya, meski nasi sudah menjadi bubur.

Optimisme terhadap Jokowi melihat dari sentuhannya di pemerintahan setidaknya cukup terasa. "Jokowi-JK telah memberikan fondasi keyakinan bahwa bangsa ini akan lebih baik dengan sejumlah langkah dan kebijakan politik yang telah dilakukannya selama satu bulan berjalan. Meski terlalu dini menilai keberhasilan, namun dalam 30 hari berjalan ini, Pemerintahan Jokowi-JK membangun lanskap bagi penguatan fondasi keindonesiaan yang lebih baik, sebagaimana yang menjadi platform Pemerintahan Jokowi-JK," kata Muradi selaku pengajar Ilmu Politik dan Pemerintahan, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Fondasi yang dibangun Jokowi sudah selayaknya diteruskan dengan membangun pilar-pilar lainnya, dinding yang kokoh dan pagar yang aman untuk membangun rumah Indonesia yang lebih baik dan nyaman untuk dihidupi seluruh rakyat di dalamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com