Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Kita Bisa Belajar Selesaikan Konflik dari Rwanda

Kompas.com - 31/10/2014, 12:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia bisa belajar dari Rwanda mengenai penyelesaikan konflik dan cara bangkit kembali setelah konflik. Kalla menilai Rwanda sebagai negara yang bisa menyelesaikan konflik dengan baik.

"Rwanda itu terkenal karena konflik, tapi dia bisa selesaikan dengan baik. Kita juga bisa belajar bagaimana menyelesaikan konflik dan membuat kemajuan setelahnya," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Ia selesai menerima kunjungan Presiden Rwanda Paul Kagame. Kagame tampak mendampingi Kalla menyampaikan keterangan di hadapan media.

Kalla melanjutkan, Indonesia ingin mempererat hubungan kerja sama dengan negara-negara di Afrika Timur, termasuk Rwanda. Dalam kesempatan yang sama, Kagame mengatakan bahwa Rwanda ingin meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan Indonesia. Rwanda juga ingin membangun kerja sama dengan Indonesia di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Rwanda sempak ambruk akibat perang saudara antara Presiden Juvenal Habyarimana dan pemberontak Front Patriotik sejak 1990. Konflik ini meletus saat Front Patriotik Rwanda melancarkan serangan dan berakhir pada 4 Agustus 1993 setelah ditandatanganinya Persetujuan Arusha yang membagi kekuasaan dalam pemerintahan.

Namun, pembunuhan Habyarimana pada April 1994 memicu Genosida Rwanda yang menewaskan hingga 800.000 orang. Setelah terjadinya pembunuhan massal tersebut, Front Patriotik Rwanda melancarkan serangan kembali dan akhirnya mengambil alih seluruh Rwanda. Front Patriotik Rwanda dan tentara pemberontaknya lalu melancarkan Perang Kongo Pertama (1996–1997), yang kemudian berlanjut menjadi Perang Kongo Kedua (1998–2003).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com