Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Puan Maharani soal BPJS dan Kartu Indonesia Sehat

Kompas.com - 28/10/2014, 02:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan program Kartu Indonesia Sehat dapat bersinergi untuk mencapai tujuan pemerintah di bidang kesehatan.

"Kami integrasikan sistemnya. Memang ini yang satu badan, yang satu sistem. Bagaimana sistem ini bisa melebur ke BPJS dalam mendukung program berkaitan dengan Kartu Indonesia Sehat-nya Presiden," kata Puan di Istana Presiden Jakarta, Senin (27/10/2014).

Puan mengatakan, dalam beberapa hari mendatang ia akan melakukan rapat koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menginventarisasi masalah sekaligus mencari bagaimana menyelesaikan hambatan yang selama ini ada.

"Yang pasti, seperti yang diketahui, dalam visi dan misi tersebut Presiden berkeinginan masalah kesehatan kemudian pendidikan juga bagaimana memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat juga bisa segera dilakukan. Dalam waktu dekat ini bagaimana caranya, tentu saja setelah kami berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait," kata Puan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, Presiden memberikan arahan mengenai peningkatan layanan kesehatan dan bagaimana implementasi Kartu Indonesia Sehat. "Iya, tapi belum detail, jadi memang fokus ke Kartu Indonesia Sehat," ujar dia.

Ketika ditanyakan apakah Presiden memberikan masukan mengenai perbaikan BPJS, Nila mengatakan akan dibahas khusus pada waktu mendatang. "Tadi dibicarakan sedikit, kami akan khusus membicarakan, dihitung kembali kecukupannya, anggarannya, dihitung kembali, dilihat kembali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com