Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kurus-kurus Begini, yang Penting Instruksinya, Perraaang!

Kompas.com - 24/10/2014, 08:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak orang yang menganggap bahwa postur tubuh Presiden Joko Widodo terlalu kurus. Meski tak ada teori pasti, postur tubuh yang demikian sering kali dikaitkan dengan ketidakwibawaan sekaligus ketidaktegasan dalam mengambil keputusan.

Namun, Jokowi memiliki pandangan berbeda. Ketika berbincang santai dengan wartawan di salah satu restoran di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, Jokowi menegaskan bahwa tidak ada kaitan langsung antara tubuh yang kurus dan kewibawaan, apalagi soal ketegasan.

"Coba baca buku marketing yang paling baru. Orang itu suka yang orisinal, ndak dibuat-buat, ndak dipoles-poles, ndak pencitraan, yang apa adanya saja, ya begini saja," ujar Jokowi serius.

Pria dengan berat badan 54 kg itu pun dengan tegas menolak jika diminta menaikkan berat badannya. "Sebenarnya, kalau saya mau gemukin badan, lima kilo, sepuluh kilo, gampang. Saya makan di sini (restoran), tiga empat kali saja gemuk ya, pasti," ujar Jokowi.

Namun, Jokowi berpendapat bahwa kewibawaan dan ketegasan dilihat dari cara sang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan sekaligus poin keputusan apa yang diambil dia, bukan malah dari fisik. Fisik yang bagus, kata Jokowi, tak menjamin juga dia akan tegas dan berwibawa.

"Yang penting, biar kurus-kurus begini, itu kan instruksinya, perraaaang...," ujar Jokowi sambil tertawa, seraya mengacungkan telunjuknya ke arah depan.

Jangan kebablasan

Terkait kurusnya badan Jokowi ini, dr Grace Judio-Kahls, MsC, ahli fisiologi dari klinik lightHouse, mengatakan, sebenarnya bisa saja sang Presiden menaikkan berat badannya, tetapi jangan sampai kebablasan.

"Jokowi mengemban beban berat memimpin negara dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Diperlukan pemimpin yang memiliki stamina dan kondisi kesehatan prima jika ingin sukses menjalankan program-program yang diusungnya saat pilpres kemarin," katanya dalam siaran pers yang diterima pada Rabu (22/10/14).

Grace mengatakan, kecenderungan untuk gemuk mungkin saja dialami oleh Jokowi. Ia menggambarkan bagaimana mantan Presiden SBY yang terlihat lebih gemuk pada akhir masa jabatannya. Meski demikian, Grace berharap agar Jokowi tetap langsing.

"Alasan pertama tentunya sehat. Menjaga tubuh tetap fit dan sehat akan sangat membantu Jokowi menjalankan tugasnya sebagai presiden untuk lima tahun ke depan. Tekanan politik tentunya dapat menimbulkan stres yang bisa berujung pada naiknya tekanan darah. Bila kondisi ini tidak didukung dengan pola makan yang sehat, risiko gangguan kesehatan akan meningkat," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com