Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Ingatkan PDI-P soal Buku Putih Tolak Kenaikan BBM

Kompas.com - 21/10/2014, 17:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi mengatakan, Fraksi Partai Demokrat akan menolak jika Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak. Dia mengungkit masa lalu PDI-P yang pernah menolak rencana pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk menaikkan harga BBM.

Penolakan PDI-P itu dilakukan dengan membagi-bagikan buku putih. Dalam buku tersebut, terdapat usulan kepada pemerintah untuk tidak menaikkan BBM dan mengambil kebijakan strategis lain untuk menyelamatkan kondisi ekonomi negara. "Daripada Pak Jokowi menaikkan harga BBM, lebih baik dijalankan usulannya yang dituangkan dalam buku putih itu," kata Didi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Menurut Didi, kenaikan BBM ini adalah kebijakan yang akan berskala luas. Seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah, akan langsung terkena imbasnya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika pemerintah mengambil solusi alternatif sebelum menaikkan harga BBM.

"Soal BBM ini jangan sampai menyengsarakan rakyat. Kalau sampai naik, enggak kebayang, pasti akan terjadi gejolak protes," kata Didi.

Hal serupa disampaikan Sekretaris Fraksi PAN di MPR Yandri Susanto. Menurut dia, sedetail apa pun PDI-P menjelaskan alasannya ke masyarakat terkait kenaikan BBM, warga tidak akan mengerti.

"Karena itu langsung menyentuh ke mereka secara pribadi. Walau selisihnya Rp 1000 atau Rp 2000 akan terasa sangat berat," ujarnya.

Menanggapi itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah mengatakan bahwa kondisi saat SBY menaikkan BBM berbeda dari kondisi saat ini. Menurut dia, saat ini kenaikan BBM perlu dilakukan untuk menghindari mafia-mafia migas yang mulai merajalela. "Kaum neolib di dunia perminyakan ini musuh utama kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com