"Kalau hanya ikuti tangga yang sudah ada, berdasarkan pengalaman negara maju, mereka berasumsi tidak ada negara yang menyediakan anak tangga untuk negara lain. Jadi, kita butuh anak tangga baru untuk kita sendiri," ujar Haryadi, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Haryadi mengatakan, mahasiswa merupakan usia emas untuk melakukan riset sehingga harus didorong untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat setelah meninggalkan perguruan tinggi.
"Tidak hanya ketika lulus punya ijazah, tapi melahirkan sesuatu. Perguruan tinggi diharapkan membangun dari hulu ke hilir. Energinya ada di sana," ujarnya.
Haryadi mengatakan, meski jarang, beberapa lulusan perguruan tinggi telah menunjukkan kemampuannya dengan menghasilkan sesuatu bagi masyarakat selepas menempuh pendidikannya. Ia berharap prestasi tersebut memicu perguruan tinggi lainnya membentuk lulusan yang berkontribusi dalam kelangsungan ristek di Indonesia.
"Beberapa sudah mampu create dan memiliki saham di ekonomi bangsanya, mereka sudah menghasilkan karya dan jadi hak cipta. Yang kayak begini diharapkan harus dilakukan perguruan tinggi," kata Haryadi.
Oleh karena itu, Pokja merasa perlu ada kelembagaan yang menopang harapan tersebut. Menurut Haryadi, pendidikan tinggi harus berdiri sendiri sebagai sebuah kelembagaan untuk fokus pada upaya membentuk lulusan perguruan tinggi yang mampu menghasilkan sesuatu bagi masyarakat.
"Atau kalau mau tetap (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), maka Dikti dan Ristek harus digabung. Dengan demikian, kita punya peluang winning evidence," kata Haryadi.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan akan memecah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi dua kementerian terpisah, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi. Menurut Jokowi, selama ini, riset belum benar-benar dimanfaatkan secara maksimal. Kegiatan riset dilakukan sendiri-sendiri oleh setiap lembaga dan kementerian sehingga tidak satu padu.
Jokowi menginginkan, ke depannya riset baik yang berhubungan dengan teknologi, riset sosial, pertanian, dan kemaritiman, dapat diaplikasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jokowi berharap Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset ini dapat menjadi pusat bagi riset nasional. Dengan demikian, riset akan mendatangkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.