Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD, Amien Rais Mengaku Mau Tebus Kesalahan

Kompas.com - 17/09/2014, 21:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais mengakui, keputusannya mengubah format pemilihan kepala daerah yang semula oleh DPR menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat salah. Seiring perkembangan zaman, menurut Amien, pilkada langsung tidak membawa manfaat yang baik bagi rakyat.

"Saya sebagai Ketua MPR tahun 1999-2004 dulu mengalami disilusi (hilang kepercayaan). Artinya, ada keterkejutan luar biasa. Mula-mula argumen mengapa MPR melucuti kekuasaannya dan memilih presiden diberikan ke rakyat dengan pertimbangan dan harapan tidak mungkin ada politik uang," kata Amien, di Jakarta, Rabu (17/9/2014) malam.

"Karena capres dan cawapres pemilihnya sekian ratus juta. Tidak mungkin ada orang di mana pun membawa uang ratusan triliun bisa mengubah suara rakyat," tambah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional ini.

Akan tetapi, lanjut Amien, setelah 10 tahun berjalan, ia menilai, pemilihan langsung justru menimbulkan praktik politik uang secara masif. Menurut Amien, penyebabnya karena pemilik modal turun ke panggung politik.

"Dulu pemilik modal hanya menonton. Tapi, setelah 10 tahun reformasi, sekarang pemilik modal masuk ke politik, punya koran, televisi, partai, jaringan, ini hal yang harus kita antisipasi," ujarnya.

Oleh karena itu, Amien membantah bahwa dia tidak konsisten sebagai Bapak Reformasi. Dengan mendukung pilkada melalui DPRD ini, kata Amien, ia justru bertanggung jawab atas kesalahannya.

"Justru saya sadar kalau tetap oleh rakyat, yang bawa uang yang menang. Saya harus tanggung jawab dong, bukan berarti saya berubah pendapat," ujar Amien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com