JAKARTA, KOMPAS.com — Survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, mayoritas masyarakat lebih menginginkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengisi kabinetnya dengan orang-orang dari kalangan profesional, bukan dari partai. Menteri dari kalangan profesional lebih diidentikkan mampu bekerja sesuai dengan kompetensinya tanpa dibayang-bayangi kepentingan partai politik.
"Pilihan pertama, kabinet lebih banyak berisi menteri dari kalangan profesional, bukan orang partai, yang memilih sebesar 61,42 persen responden," kata peneliti LSI, Rully Akbar, saat merilis hasil surveinya di kantor LSI, Jakarta Timur, Kamis (28/8/2014) siang.
Sebanyak 25,89 persen lainnya, kata Rully, menganggap tak terdapat perbedaan antara menteri yang berasal dari profesional dan dari partai. Hanya 7,61 persen responden yang menginginkan Jokowi mengisi kabinetnya dengan menteri yang berasal dari partai. Sisanya, sebanyak 5,08 persen responden mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
"Publik menginginkan mayoritas kabinet dari kalangan profesional. Publik khawatir kabinet Jokowi terlalu banyak berkompromi secara politik," ujarnya.
Rully menyarankan agar Jokowi-JK bersikap tegas terhadap partai-partai pendukungnya. Pasalnya koalisi tersebut dibangun tanpa syarat.
"Partai pengusung Jokowi-JK tentu berharap ada kadernya yang duduk di pemerintahan. Belum lagi kemungkinan ada partai lain yang bergabung dengan konsesi kursi menteri," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 24-26 Agustus 2014. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan metode multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei dibiayai sendiri oleh LSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.