"Ini adalah sebuah tradisi baru yang ingin kita bangun dari pemerintahan Presiden SBY kepada pemerintahan baru nantinya. Kami ingin agar ada sebuah kesinambungan dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan yang baru," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden SBY di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014).
Jokowi memaparkan, komunikasi yang pertama kalinya dilakukan pasca-putusan MK pada 21 Agustus silam itu merupakan rangkaian proses yang berkesinambungan.
"Ini adalah sebuah awal agar secepatnya kami bisa mempersiapkan, merencanakan, sehingga kesinambungan pemerintah ini bisa berjalan dengan baik dan menjadi sebuah tradisi baru di Indonesia, dari pemerintahan yang sekarang ke pemerintahan yang baru nantinya," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga memastikan akan membahas secara detail tentang RAPBN 2015 dengan kementerian terkait setelah SBY membuka pintu pembahasan tim transisi dengan kementerian saat ini.
"Tadi juga saya meminta banyak sekali pandangan-pandangan dan pikiran-pikiran dari Presiden SBY, terutama hal-hal yang berkaitan dengan APBN 2015. Memang tadi kami berbicara agak detail, nantinya teknis lebih detail akan ditindaklanjuti oleh tim transisi dengan kementerian-kementerian yang ada," ujar Jokowi.
Sementara itu, Presiden SBY menilai kesempatan yang diberikannya agar tim transisi dapat berkomunikasi dengan kementerian saat ini ialah agar pemerintahan Jokowi semakin siap. Ia pun menyatakan mendukung penuh Jokowi hingga 20 Oktober mendatang, ketika Jokowi dilantik di Istana Negara.
"Berikan kesempatan kepada kami berdua untuk komunikasi dan rampungkan tugas sampai 20 Oktober mendatang, dan Pak Jokowi, saya beri dukungan penuh dan makin siap beliau sebelum 20 Oktober nanti makin baik, dan makin berhasil membangun tugasnya," ujar SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.