JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang selama ini kerap blusukan ke kampung-kampung dinilai belum cukup. Jokowi yang saat ini sudah resmi berstatus sebagai presiden terpilih itu juga diminta untuk blusukan di media sosial setelah dilantik nanti.
"Social media dapat membantu presiden terpilih nanti. Apalagi Jokowi ini kan suka blusukan, dia juga bisa blusukan melalui social media," kata pendiri Politica Wave, Sony Subrata, di Jakarta, Jumat (22/8/2014) malam.
Sony menjelaskan, dengan aksi blusukan di jejaring sosial itu, Jokowi bisa mendengarkan keluh kesah masyarakat dengan lebih mudah. Hal itu disarankan karena masyarakat sudah terbiasa "curhat" berbagai hal di jagat maya, termasuk hal-hal substansial seperti kondisi ekonomi dan politik.
"Blusukan itu kan konsepnya mendengarnya, bukan jalannya. Jadi, nanti Jokowi dengan bantuan beberapa tim dan kemajuan teknologi bisa mengidentifikasi berbagai masalah yang dikeluhkan masyarakat," ujarnya.
Menurut Sony, saat ini Jokowi harus blusukan di wilayah yang jauh lebih besar dan penduduk yang jauh lebih banyak daripada Solo dan Jakarta. Maka dari itu, blusukan di media sosial bisa efektif untuk menghemat waktu dan tenaga.
Beberapa hari setelah meresmikan Kantor Transisi, Jokowi sudah mengatakan bahwa ia akan melakukan blusukan melalui internet. Tujuannya adalah forum ataupun jejaring sosial tempat netizen berkomunikasi (baca: Sebelum "Blusukan" ke Lapangan, Jokowi Akan "Blusukan" via Internet).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.