Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Biasanya, Orang Bermasalah Selalu Mengejar Kekuasaan

Kompas.com - 26/07/2014, 11:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Jokowi-JK, Anies Baswedan, menilai kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tidak memiliki kedewasaan dalam berdemokrasi lantaran tak mau menerima hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Anies menilai orang-orang yang bermasalah biasanya tidak akan pernah berhenti mengejar kekuasaan.

"Secara umum, orang-orang bermasalah itu akan selalu mengejar kekuasaan. Maka dia akan selalu membutuhkan kekuasaan untuk dapatkan rasa aman," ujar Anies dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (26/7/2014).

Anies membandingkan hal tersebut berbeda dengan seorang pemimpin yang maju merebut kekuasaan untuk mengimplementasikan gagasan. Apabila tidak terpilih, sebut Anies, maka orang itu akan dengan legowo menerima kekalahan.

"Orang bergagasan bahkan akan menawarkan idenya kalau mau dipakai silakan," ungkap dia.

Rektor Universitas Paramadina itu menuturkan orang bermasalah akan selalu mencari alasan dalam setiap kekalahannya. Pasalnya, Anies menduga orang itu memiliki ketakutan akan keburukan dirinya terungkap.

"Jika saya punya masalah, maka masalah saya akan diproses, atau kongkalikong saya akan terbuka, maka akan all out luar biasa. Ini perlu digaris bawahi," ujarnya.

Tipe orang yang tak mau mengakui kekalahan, sebut Anies, adalah orang yang belum dewasa dalam berdemokrasi.

"Kalau seseorang memutuskan terjun dalam proses demokrasi, dia harus punya kesadaran bahwa demokrasi ada proses. Kalau dia tidak memiliki kedewasaan untuk berdemokrasi maka tidak akan ada batasnya. Yang penting saya menang," ungkap inisiator gerakan Indonesia Mengajar.

Seperti diberitakan, KPU telah menetapkan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 22 Juli lalu. Namun, putusan ini tak diakui rival Jokowi-JK, Prabowo-Hatta.

Pasangan itu bahkan menarik diri dari proses rekapitulasi suara saat itu. Prabowo menyatakan bahwa KPU telah berbuat curang dan melanggar konstitusi. Dia bersama timnya akhirnya menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (25/7/2014).

Tim Prabowo-Hatta juga melaporkan Komisioner KPU ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com