Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerima Ratusan BlackBerry di Kongres Partai Demokrat Tak Jelas

Kompas.com - 17/07/2014, 18:19 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer Pemasaran PT Sarana Bangun Cipta Rio Abdulrahman mengungkapkan, proses pembagian 400 telepon gengam BlackBerry dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010 tidak berjalan lancar. Menurut Rio, saat itu kondisi sangat ramai sehingga banyak pihak yang akhirnya mengambil sendiri BlackBerry tersebut. Hal itu disampaikan Rio saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan proyek lainnya dengan terdakwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (17/7/2014).

"Saat pendistribusian kita ragu juga, waktu itu kondisinya crowded sekali. Distribusinya jadi enggak terstruktur. Mestinya dikasih ke orang langsung. Realitasnya enggak bisa begitu. Orang banyak pada ambil-ambil sendiri," terang Rio.

Menurut Rio, seharusnya BlackBerry tersebut diserahkan kepada tim relawan atau pendukung Anas yang menginap di Hotel Permata Garden, Bandung. Akibat pembagian secara acak tersebut, Rio pun tidak mengetahui pasti siapa saja penerima BlackBerry itu. Ia mengaku tak tahu identitas penerima BlackBerry maupun yang mengambil secara langsung.

Bahkan, menurut Rio, saat itu bisa saja satu orang mengambil lebih dari satu BlackBerry. Perusahaan Rio adalah event organizer yang dikontrak oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin untuk mengurus para relawan pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010. Rio mengaku diminta membagikan BlackBerry tersebut oleh Nazar meskipun tidak masuk dalam tugas kerjanya sebagai manajer pemasaran. Saat itu, kata dia, tidak ada protes dari Nazar atas pembagian BlackBerry yang berantakan.

"Tapi karena enggak ada komplain dari Nazar jadi kita pikir sudah sampai," jelas Rio.

Sebelumnya, Direktur PT Sarana Bangun Cipta lIham Idli mengaku diminta Nazar untuk menyediakan 400 BlackBerry pada Kongres Partai Demokrat tahun 2010 di Bandung. Ilham mengatakan, harga satu unit BlackBerry saat itu Rp 2,2 juta. Ilham mengatakan, pembayaran BlackBerry tersebut diambil dari kantor Permai Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com