JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) mengatakan, kericuhan Pemilu Presiden 2014 di Victoria Park, Hongkong, karena tempat pemungutan suara sudah ditutup. Namun, ada sekitar 100 pemilih yang baru datang dan hendak menggunakan hak suaranya.
"Semua TPS di Victoria Park, sebanyak 13 TPS, sudah ditutup. Namun tiba-tiba datang sekitar 100 orang, yang datang terlambat," ujar Ketua Pokja PPLN, Wahid Supriyadi, di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (7/7/2014).
Dia mengatakan, panitia pemilihan luar negeri (PPLN) tidak dapat memfasilitasi lagi warga negara Indonesia (WNI) yang datang terlambat. Sebab, Pemerintah Hongkong membatasi kegiatan pemilu di Victoria Park hanya sampai pukul 17.00 waktu setempat.
Wahid menuturkan, PPLN Hongkong sudah menyosialisasilan bahwa TPS bakal ditutup pada pukul 05.00 sore. Menurut Wahid, antrean pemilih sudah berkurang sampai TPS ditutup.
"Tapi ternyata, beberapa saat setelah TPS ditutup, baru datang sekitar 100 WNI. Dengan sangat menyesal kami tidak bisa memfasilitasinya. Pemerintah Hongkong sudah menyatakan bahwa semua TPS di Victoria Park hanya sampai pukul 05.00 sore," katanya.
Sebelumnya, beredar video kekisruhan pemungutan suara di Victoria Park, Hongkong, Minggu (6/7/2014). Tampak ratusan tenaga kerja Indonesia yang ingin mencoblos, tetapi gagal menyalurkan suaranya. Mereka kecewa karena tidak diberikan waktu tambahan untuk memberikan suara dalam Pilpres 2014.
Dalam video yang diunggah Vina Nurita di YouTube, mereka menduga ada kecurangan. Video berdurasi 4 menit 25 detik ini memperlihatkan seorang petugas yang diduga melakukan kecurangan. Dalam video tersebut, tampak para pemilih memegang ponsel untuk merekam kejadian itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.