Berikut ini beberapa pernyataan Ruhut yang bersifat mengkritik dan menyerang Jokowi:
1. Ruhut: Tak Pantas, Tukang Mebel Jadi Presiden
Ruhut mengaku heran karena banyak lembaga survei menempatkan Jokowi dalam posisi teratas sebagai kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi. Alasannya, kata dia, kinerja Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta berantakan. Satu tahun masa jabatan, persoalan Ibu Kota, antara lain kemacetan dan banjir, tak satu pun yang dituntaskan.
"Masih ada yang jagoin? Hancur begitu. Itu survei dulu, sekarang lihat jalan makin macet, banjir di mana-mana, sudah enggak pantas dia jadi presiden. Gimana, jadi Wali Kota Solo saja gagal, tukang mebel mau jadi capres," kata Ruhut, Minggu (19/5/2013).
2. Kata Ruhut, Jokowi Belum Pantas Pimpin Indonesia
Agustus 2013, pernyataan Ruhut belum bergeser. Ia masih berpendapat, Jokowi belum pantas untuk memimpin Indonesia. Saat itu, ia menanggapi hasil survei Kompas, Juni 2013, yang menyebutkan elektabilitas Jokowi melampaui para pendahulunya di ranah politik, seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Megawati Soekarnoputri, serta sejumlah nama yang ikut dalam Konvensi Capres Partai Demokrat.
"Orang itu jika presiden jadi apa? Ini kan ada orang yang mendorong Jokowi jadi media darling, orang-orang yang menginginkan negara ini hancur," kata Ruhut, seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (27/8/2013).
"Ini Indonesia, sekarang saja Jakarta semakin macet, semua yang diurus kan masih punya Foke. PDI-P saja masih waspada soal adanya upaya media darling. Emang bisa dia jadi presiden, kunci dia kan ada di Bu Mega," ujar Ruhut.
3. Jakarta Banjir, Ruhut Sebut "Blusukan" Jokowi Sia-sia
Pada Januari 2014, Ruhut mengkritik Jokowi karena banjir masih melanda Ibu Kota. Ia menyebut blusukan yang kerap dilakukan Jokowi sia-sia.
"Terbukti blusukan-nya percuma, satu tahun, gimana mau mengurus Indonesia kalau mau mengurus Jakarta saja tidak bisa?" kata Ruhut sebagaimana dikutip Warta Kota, Senin (13/1/2014).
4. Ruhut: Jokowi Presiden, tetapi Jadi RI-4, Bukan RI-1
Pernyataan ini disampaikannya pasca-Jokowi mendeklarasikan diri akan maju bersama Jusuf Kalla. Kali ini, Ruhut meragukan performa Jokowi jika terpilih sebagai presiden. Menurut dia, anggapan orang yang mengatakan bahwa, jika Jokowi menjadi presiden, maka dia tak akan menjadi RI-1 yang sesungguhnya, ada benarnya.
"Enggak salah juga kalau ada yang bilang Jokowi kalau jadi presiden bukan RI," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (26/5/2014).