Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari memrediksi nantinya akan ada tiga skenario yang mungkin terjadi. Pertama, suara massa mengambang semua memilih Jokowi-JK maka pemilu presiden akan dimenangkan Jokowi-JK. Kedua, massa mengambang memilih Prabowo-Hatta, maka pemilu presiden akan menjadi milik pasangan nomor urut satu itu.
"Tapi, kalau suara yang belum memutuskan pilihannya ini terbagi rata kepada dua pasangan, maka Jokowi-JK yang akan menang," kata Qodari dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/6/2014).
Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer pada 28 Mei-4 Juni 2014 menempatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan elektabilitas 49,9 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 36,5 persen. Sebanyak 13,5 persen belum memberikan jawaban akan pilihan pasangan capres dan cawapres.
Jika jumlah pemilih mengambang itu memilih Jokowi-JK, maka tingkat dukungan pasangan nomor urut dua itu akan tak terkalahkan karena elektabilitasnya mencapai 64,4 persen. Sementara jika massa mengambang ini menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta, maka suara dukungan yang diperoleh pasangan ini diprediksi menang tipis dari Jokowi-JK yakni 50 persen.
Namun, jika suara massa mengambang terbagi rata kepada dua pasangan calon, maka tingkat dukungan Prabowo-Hatta mencapai 43,25 persen dan Jokowi-JK 56,65 persen.
"Prabowo-Hatta hanya bisa menang jika mereka merebut semua pemilih yang belum memutuskan. Bila perlu, mereka merebut simpati pemilih Jokowi-JK. Potensi dan peluang itu ada," ucap Qodari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.