Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Mengambang Jadi Penentu Kemenangan Prabowo atau Jokowi

Kompas.com - 17/06/2014, 17:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bersaing ketat dalam sejumlah survei elektabilitas. Namun, penentu kemenangan keduanya diprediksi akan berada di tangan massa mengambang yang hingga kini belum menentukan pilihannya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari memrediksi nantinya akan ada tiga skenario yang mungkin terjadi. Pertama, suara massa mengambang semua memilih Jokowi-JK maka pemilu presiden akan dimenangkan Jokowi-JK. Kedua, massa mengambang memilih Prabowo-Hatta, maka pemilu presiden akan menjadi milik pasangan nomor urut satu itu.

"Tapi, kalau suara yang belum memutuskan pilihannya ini terbagi rata kepada dua pasangan, maka Jokowi-JK yang akan menang," kata Qodari dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer pada 28 Mei-4 Juni 2014 menempatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan elektabilitas 49,9 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 36,5 persen. Sebanyak 13,5 persen belum memberikan jawaban akan pilihan pasangan capres dan cawapres.

Jika jumlah pemilih mengambang itu memilih Jokowi-JK, maka tingkat dukungan pasangan nomor urut dua itu akan tak terkalahkan karena elektabilitasnya mencapai 64,4 persen. Sementara jika massa mengambang ini menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta, maka suara dukungan yang diperoleh pasangan ini diprediksi menang tipis dari Jokowi-JK yakni 50 persen.

Namun, jika suara massa mengambang terbagi rata kepada dua pasangan calon, maka tingkat dukungan Prabowo-Hatta mencapai 43,25 persen dan Jokowi-JK 56,65 persen.

"Prabowo-Hatta hanya bisa menang jika mereka merebut semua pemilih yang belum memutuskan. Bila perlu, mereka merebut simpati pemilih Jokowi-JK. Potensi dan peluang itu ada," ucap Qodari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Nasional
Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban 'Bullying' karena Harun Masiku

Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban "Bullying" karena Harun Masiku

Nasional
Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Nasional
Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: 'Monggo' Saja...

Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: "Monggo" Saja...

Nasional
OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

Nasional
KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

Nasional
Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

Nasional
Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

Nasional
Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

Nasional
Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

Nasional
Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

Nasional
Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

Nasional
Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

Nasional
Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com