JAKARTA, KOMPAS.com -- Hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra kian memanas dengan adanya pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, yang mengaku telah membiayai kampanye Jokowi pada Pilgub DKI Jakarta 2012 sebesar Rp 52 miliar. Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Ahmad Basarah, menuding bahwa pernyataan Hashim hanyalah sebuah bualan. Basarah balik memprotes sikap pengurus Gerindra yang justru terkesan pasif dalam pilgub lalu.
"Pernyataan Hashim Djojohadikusumo yang mengatakan bahwa telah memberikan sumbangan dana kampanye pasangan cagub dan cawagub Jokowi-Ahok dalam pilgub tahun 2012 lalu sebesar Rp 52 miliar adalah pernyataan yang membual dan wajib diwaspadai oleh parpol-parpol maupun pihak-pihak yang mendukung Prabowo dalam pilpres ini," ujar Basarah dalam pernyataannya, Selasa (3/6/2014).
Basarah mengingatkan kepada partai-partai politik yang kini mencalonkan Prabowo Subianto dan Hatta Rasa. Menurut Basarah, bisa saja Hashim mengungkit-ungkit hal-hal seperti itu di kemudian hari, bahkan dilebih-lebihkan.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu mengingatkan bahwa dalam Pilkada DKI Jakarta 2012, Jokowi maju bersama salah satu kader Gerindra, yakni Basuki Tjahaja Purnama. Duet Jokowi-Basuki ini didukung PDI-P dan Gerindra. Pada saat kampanye, Basarah mengatakan bahwa PDI-P membiayai sendiri kampanye Jokowi dan Gerindra membiayai sendiri kampanye Basuki.
Menurut Basarah, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bahkan telah menggerakkan semua anggota DPR RI dan DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P serta semua kepala daerah PDI-P untuk menjadi tim sukses Jokowi-Basuki.
"Seluruh kader partai di legislatif dan kepala daerah tersebut bukan hanya secara fisik turun berkampanye di setiap kelurahan di DKI Jakarta, tetapi mereka juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit," katanya.
Menurut Basarah, klaim Hashim itu sekadar khayalan dan bualan seorang pengusaha yang sedang berambisi merebut kekuasaan negara dengan menjadikan kakaknya, Prabowo Subianto, sebagai presiden. "Karena dalam kenyataannya justru kader-kader Partai Gerindra tidak terlihat aktif memperjuangkan kemenangan pasangan Jokowi-Ahok pada saat itu," kata Basarah.
Kemarin, Hashim mengatakan bahwa dirinya merasa dibohongi Joko Widodo selama 1,5 tahun. Adik Prabowo itu menyangkal pernyataan Jokowi yang mengaku tidak mendapat dukungan biaya selama Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
"Maaf ya, saya buka saja, saya sudah dibohongi Jokowi satu setengah tahun. Saya kenal Jokowi sejak 2008, yang biayai Jokowi kampanye (pilgub) itu saya, sembilan puluh persen. Saya habis Rp 52 miliar," kata Hashim dalam acara bertajuk "Diskusi Publik Gereja Mendengarkan Visi-Misi Capres" di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (STTJ), Senin (2/6/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.