Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Indonesia Akan Jelaskan soal Ketidakhadiran PM Abbot di Bali

Kompas.com - 05/05/2014, 14:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa akan bersikap soal ketidakhadiran Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam konferensi regional Open Government Partnership (OGP) di Bali. Abbott membatalkan kedatangannya ke Indonesia saat hubungan kedua negara itu belum juga membaik pasca-bocornya informasi intelijen menyangkut penyadapan terhadap sejumlah pejabat Indonesia.

“Nanti akan saya jelaskan di sana,” ujar Marty singkat di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5/2014), saat diminta tanggapannya soal pembatalan kehadiran yang dilakukan Abbott.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro enggan mengomentari sikap Abbott ini. Berita yang beredar di media Australia, pembatalan kunjungan Abbott itu lantaran tidak adanya kesepakatan soal kerja sama penanganan manusia perahu.

Terkait hal itu, Purnomo menegaskan bahwa hingga saat ini sejumlah bentuk kerja sama Indonesia dan Australia masih dibekukan. Salah satunya adalah patroli bersama untuk mencegah adanya manusia perahu masuk ke wilayah perairan Australia.

Beberapa bulan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membekukan sejumlah kerja sama dengan Australia. Selain patroli bersama, kerja sama tukar-menukar informasi intelijen hingga latihan bersama di bidang militer juga dihentikan sebagai respons dari sikap Australia yang dibocorkan Edward Snowden.

“Sikap resmi kami sudah jelas bahwa kami meminta Australia lebih bijaksana dalam menangani masalah ini karena di antara kita sendiri belum dibuka lagi kerja sama angkatan kita join patroli, dan untuk join excercise. Kami mohon untuk bisa dilakukan Australia secara bijaksana,” kata Purnomo.

Purnomo juga mengingatkan agar Australia tidak mengambil sikap dengan memasukkan kembali para imigran gelap ke wilayah Indonesia setelah dikeluarkan dari wilayah Australia.

“Kami mohon supaya pemerintahan Tony Abbott untuk memahami betul posisi kita, bahwa kalau itu dari mereka jangan sampai mereka mendorong lagi ke tempat kita,” ujar Purmomo.

Seperti diberitakan, Tony Abbott menunda tandangnya ke Indonesia pada Sabtu (3/5/2014) di tengah laporan-laporan ihwal masih belum adanya kata sepakat soal para pencari suaka ke Negeri Kanguru itu. Menurut warta AFP, kantor PM Abbott mengonfirmasi bahwa perjalanan Abbott ke Bali pada Selasa (6/5/2014) untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal.

"PM Abbott berharap bisa datang pada pertemuan Kemitraan Pemerintahan Terbuka di Bali pada pekan depan atas undangan Presiden Yudhoyono. Sayangnya, PM Abbott tidak bisa hadir dalam kesempatan itu," kata pernyataan kantor PM Abbott.

Sejatinya, andai terwujud, kunjungan Abbott adalah perjalanan kali pertama setelah hubungan kedua negara terganjal oleh informasi penyadapan telepon pada 2009 yang melibatkan Presiden Yudhoyono, istri, dan lingkaran terdekatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com