Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras: Jangan Terjebak pada Jokowi atau Prabowo!

Kompas.com - 03/05/2014, 18:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta masyarakat Indonesia tidak terjebak pada pusaran pilihan kepada Joko Widodo atau Prabowo Subianto saja. Karena menurut mereka, dua nama tersebut sampai sejauh ini belum bisa menjamin tentang kepastian akan penegakan hak asasi manusia (HAM).

"Prabowo memang masih menggantung jawabannya mengenai penyelesaian pada orang-orang yang masih hilang. Tapi itu juga berlaku pada orang-orang yang ada di sekeliling Jokowi," kata Koordinator Kontras Haris Azhar saat acara diskusi "Apa Syarat Menjadi Presiden Indonesia Hari Ini?" di Kantor Kontras, Jakarta, Sabtu (3/5/2014).

Haris menilai, terlalu sering munculnya nama Jokowi dan Prabowo disebabkan karena dua nama tersebut sama-sama dikelilingi oleh kelompok-kelompok lama, dalam hal ini kelompok militer dan pengusaha, yang secara otomatis dapat mendongkrak popularitas keduanya. Padahal, kata Haris, masih banyak nama-nama lain yang sebenarnya lebih kompeten, tetapi tak bisa muncul ke publik karena tidak cukup menjual.

"Jadi Indonesia kekurangan alternatif pilihan ketiga, yang bisa memberikan jaminan pada pemenuhan hak asasi manusia. Mereka selama ini memiliki survei yang rendah karena tak cukup dekat dengan kelompok militer dan kalangan pengusaha," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Robertus Robert mengatakan, pola pemikiran masyarakat Indonesia dalam memilih pemimpin hanya berdasarkan tingkat kepopuleran dan ukuran personal. Padahal, dua hal tersebut tidak menjamin bahwa seseorang yang terpilih dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.

"Penilaian pemimpin yang baik hanya didasarkan pada hasil survei dan apa yang disajikan oleh media," tukasnya.

Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan sebenarnya dijadwalkan ikut hadir dalam acara tersebut. Namun, karena ada acara keluarga, salah satu peserta konvensi Partai Demokrat itu memilih untuk tidak datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com