Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Mengaku Lolos ke Senayan, Sutan Belum Pasti, Ramadhan Tipis Peluang

Kompas.com - 24/04/2014, 10:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku mendapat perolehan suara terbanyak Partai Demokrat di Daerah Pemilihan Sumatera Utara I. Ruhut memenangi wilayah Tebing Tinggi, Sedang Bedagai, Deli Serdang, dan Medan.

Ruhut menjelaskan, di Tebing Tinggi, dia mendapat suara tertinggi, sementara peringkat keduanya ditempati Ramadhan Pohan. Urutan peringkat yang sama juga terlihat di Serdang Bedagai. Sementara itu, di Deli Serdang, perolehan suara Ruhut juga berada pada posisi puncak, tetapi posisi kedua diisi oleh Abdul Wahab Dalimunthe. Di Medan, Ruhut meraih suara terbanyak, lalu diikuti jumlah suara Sutan Bhatoegana.

"Dari Demokrat akhirnya dapat satu kursi dengan total 220.000 suara. Satu kursi aman berhasil aku ambil dengan total suara lebih dari 40.000," ujar Ruhut saat dihubungi, Kamis (24/4/2014).

Untuk kursi kedua, Ruhut mengaku bahwa saat ini posisinya masih belum aman karena Partai Demokrat menunggu perhitungan suara dari partai-partai lain. Kalau misalnya bisa meraih kursi dari perhitungan suara tahap II, Ruhut memprediksi bahwa kursi itu akan menjadi perebutan antara Sutan dan Wahab.

"Ramadhan Pohan sangat tipis peluangnya karena dia menang di wilayah yang penduduknya sedikit. Suaranya juga cukup jauh dari suaraku," imbuh politisi yang kerap dipanggil "Si Poltak" ini.

Untuk meraih kemenangan itu, Ruhut mengaku menerapkan gaya kampanye berbiaya rendah. Pada tahun ini, Ruhut mengaku hanya menghabiskan sekitar Rp 500 juta. Dia juga mengaku tak menggunakan tim sukses.

"Aku langsung turun sendiri. Door to door, bertemu langsung, bahkan menginap di rumah penduduk. Makan gorengan di pinggir jalan, kayak begitu aja," ucap anggota Komisi III DPR ini.

Ruhut juga mengaku beruntung lantaran sering diliput media massa. Pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang menyebut Ruhut sebagai politisi bersih, sebutnya, juga mendukung pencalonannya saat ini.

"Jadi saya berterima kasih kepada masyarakat, media, dan juga Ketua KPK," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com