Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawan Merasa Dijebak Amir untuk Berikan Uang

Kompas.com - 17/04/2014, 19:50 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan merasa dijebak oleh calon Wakil Bupati Lebak, Banten, Amir Hamzah. Wawan mengaku tidak pernah berjanji menyiapkan uang sebanyak Rp 2 miliar untuk membantu Amir dalam penanganan sengketa pemilihan kepala daerah Lebak di Mahkamah Konstitusi.

"Saya merasa dijebak Amir. Saya tidak berjanji sudah siap membantu Rp 2 miliar. Saya tidak pernah mengiyakan," kata Wawan saat bersaksi pada persidangan dengan terdakwa terdakwa Susi Tur Andayani di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Wawan menyebutkan, awalnya ia tidak berniat membantu Amir dalam perkara Pilkada Lebak. Menurut Wawan, Amir meminta bantuan sebesar Rp 3 miliar. Pada perkara Pilkada Lebak, Amir dibantu oleh Susi sebagai pengacaranya. Susi juga membantu Wawan dalam perkara Pilkada Serang.

Saat bertemu Wawan, Susi mendapat SMS dan memberi tahu Wawan bahwa Akil marah terkait perkara Pilkada Lebak. Wawan mengaku panik dan secara spontan mengirimkan uang sejumlah Rp 1 miliar kepada Amir. Pemberian uang dimaksudkan agar kasus Amir dalam Pilkada Lebak tidak memengaruhi perkara Pilkada Serang yang tengah diperjuangkan Wawan.

Sejak itu, Amir melalui Susi meminta Rp 2 miliar kepada Wawan. Wawan tidak pernah menyanggupi karena sejak awal ia tidak berniat membantu Amir.

Wawan menyebutkan, saat mengirimkan uang Rp 1 miliar kepada Amir, ia mengatasnamakan Gubernur Banten Atut Chosiyah, kakaknya. "Saya sampaikan ini (bantuan) sudah persetujuan Bu Atut karena kan dia (Amir) minta Rp 2 miliar, tetapi saya kasih Rp 1 miliar agar tidak dimintai terus," kata Wawan.

Dalam sidang tersebut, Wawan menjelaskan bahwa ia mengenal Akil Mochtar sejak 2007. Komunikasi keduanya semakin intens sejak adanya perkara Pilkada Lebak.

Menurut pengakuan Wawan, awalnya Akil mengirimkan SMS pada 25 September 2013. Isinya ajakan supaya Wawan berkunjung ke rumahnya. Komunikasi berikutnya pada 29 September 2013 melalui telepon dari Akil kepada Wawan. Akil mengajak Wawan bertemu di tempat biasa.

Hakim sempat mempertanyakan di mana tempat biasa tersebut. Wawan menganggap tempat biasa itu merujuk pada rumah Akil, meski ia baru sekali ke sana. Saat di rumah Akil, Wawan menanyakan apakah berkas perkara Pilkada Serang sudah masuk ke MK atau belum. Ketika itu, Akil menjawab tidak mengetahui soal berkas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com