Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: Integritas Moral Prabowo dan Ical Rendah

Kompas.com - 12/03/2014, 16:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical dinilai memiliki integritas moral yang relatif rendah. Hal tersebut diketahui berdasarkan survei Indo Barometer bekerjasama dengan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia yang dirilis di Jakarta, Rabu (12/3/2014) siang.

Survei itu mengukur kapasitas bakal calon presiden berdasarkan 10 aspek berbeda dengan skala penilaian 1 sampai 10. Hasilnya, untuk aspek integritas moral, Prabowo hanya mendapatkan skor 6,69. Nilai tersebut paling kecil dibanding kesembilan aspek lainnya. Aspek lain yang diperoleh Prabowo secara berurut diantaranya, yakni keterampilan politik (7,21), penampilan (7,16), komunikasi politik (7,15), kepemimpinan (7,15), visioner (7,03), empati sosial (6,92), stabilitas emosi (6,86) dan integritas moral (6,69).

Hal yang sama terjadi pada Ical. Dia hanya mendapatkan skor 6,00 untuk apek integritas moral, paling kecil dibanding aspek lainnya. Penilaian yang didapatkan Ical secara berurut, yakni keterampilan politik (6,58), penampilan (6,56), komunikasi politik (6,51), ketegasan, kepemimpinan, dan intelektualitas (6,47), stabilitas emosi (6,45), visioner (6,29), dan empati sosial (6,04).

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyampaikan pidato politiknya dalam acara Deklarasi Presiden dari Partai Golkar, di SICC, Sentul, Bogor, Minggu (1/7/2012). Aburizal maju sebagai capres dari partai Golkar berdasarkan keputusan Rapat Pimpinan Nasional ke-3 PG beberapa waktu lalu.


"Nah, ini sesuatu yang menarik. Jadi aspek integritas moral ini paling kecil dibanding aspek-aspek lainnya, dan menurut saya ini tidak aneh," kata pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk saat merilis hasil surveinya.

Hamdi menilai, rendahnya aspek integritas moral dan empati sosial kedua tokoh ini sangat wajar dan masuk akal. Pasalnya, keduanya dinilai memiliki masa lalu yang dapat membuat citra mereka buruk secara moralitas. Prabowo sebagai mantan pemimpin Komando Pasukan Khusus (Kopassus), menurutnya, masih memiliki utang soal tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Menurut Hamdi, utang tersebut tidak mudah untuk dilupakan masyarakat.

Sementara Ical, menurut Hamdi, juga masih memiliki utang yang belum dilunasi sampai sekarang menyangkut peristiwa luapan lumpur Lapindo.

Hamdi memprediksi, dua aspek ini akan menjadi halangan terbesar bagi keduanya untuk maju sebagai Presiden. Jika ingin memperbaiki citra, keduanya harus segera melunasi hutang-hutang itu. Mereka harus bisa meyakinkan masyarakat kalau masalah tersebut sudah selesai.

Survei tersebut dilaksanakan di 33 provinsi dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang. Margin of error survei ini kurang lebih 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 14-25 Februari 2014 dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei dibiayai oleh Indo Barometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com