Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU Ubah Pola Pencarian Pesawat Malaysia Airlines

Kompas.com - 12/03/2014, 12:28 WIB


MEDAN, KOMPAS.com — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara mengubah pola pencarian pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju China.

Komandan Skuadron Udara 5 Letkol (Pnb) Bambang Sudewo di Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara, Rabu (12/3/2014), mengatakan, pihaknya akan menggunakan pola "jaring" dalam pencarian itu dengan melawan arah garis perairan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Pola sebelumnya menerapkan model "spiral" dengan melakukan pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) searah dengan garis batas antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

"Hasil pencarian kemarin sudah kami laporkan, baik ke media maupun resmi ke komando atas," katanya sebelum terbang memimpin pencarian tersebut seperti dikutip dari Antara.

Dengan mengubah pola pencarian tersebut, TNI-AU berharap dapat melihat atau menemukan petunjuk mengenai keberadaan pesawat MAS yang juga mengangkut sejumlah warga negara Indonesia itu.

Dalam pencarian tersebut, TNI-AU menggunakan satu pesawat jenis Boeing 737 seri 200 yang telah dimodifikasi menjadi pesawat pengamatan dan pengintaian. Adapun peralatan yang digunakan dalam pencarian tersebut berupa sensor optik elektrik berupa kamera yang peruntukannya khusus mencari atau memantau benda tertentu yang dimaksudkan.

Meski daerah yang menjadi lokasi pencarian masih di wilayah sama, tetapi konsepnya diperluas dengan metode yang agak berbeda agar mendapatkan petunjuk tentang keberadaan pesawat MAS tersebut.

Dengan menggunakan metode yang bervariasi tersebut, TNI-AU berharap dapat menandai bagian pesawat yang biasanya berwarna oranye cerah, termasuk isyarat lain yang dapat dideteksi.

"Kalau memang ada, Insya Allah bisa dilihat. Kalau tidak menunjukkan apa-apa, berarti itu apa adanya," kata Bambang.

Sebelumnya, pesawat MAS MH-370 lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing pada Sabtu (8/3/2014) pukul 00.41 waktu setempat dengan total 239 penumpang. Tujuh penumpang warga Indonesia tercatat atas nama Firman Siregar (25), Sugianto Lo (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47), Willy Surijanto Wang (53), dan dua orang terdaftar dengan nama sama, yakni Ferry Indra Suadaya yang masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com