Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Nilai Sabu dari Tersangka WN Iran Melebihi Harga Helikopter

Kompas.com - 27/02/2014, 05:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap jaringan internasional narkotika dengan menangkap dua warga negara Iran di Kampung Panyawelan, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (26/2/2014) pagi.

Dari kedua tersangka, BNN mendapatkan sabu seberat 60 sampai 70 kilogram. Nilai sabu tersebut diperkirakan ratusan miliar, melebihi harga sebuah helikopter.

"Ini besar sekali, metamfetamin (sabu) itu harganya antara Rp 1,7 juta sampai Rp 2 juta per gram. Kalau seandainya ini 60 sampai 70 kilogram, (berarti) hampir Rp 140 miliar. Jadi harganya lebih dari harga helikopter Bell," kata Deputi Pemberantasan BNN, Brigadir Jenderal Dedi Fauzi El Hakim, di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2014) dini hari.

Adapun helikopter Bell-412 EP lengkap dengan senapan mesin otomatis yang pernah dibeli TNI Angkatan Darat berharga Rp 104 miliar per unit. Dedi menyatakan, sabu yang disita dari dua tersangka berkualitas baik.

Tersangka bernama Said dan Mustopa itu, lanjut Dedi, merupakan jaringan narkoba internasional. Hasil pemeriksaan sementara, barang haram itu akan diedarkan di Indonesia, seperti Kota Jakarta, serta Selandia Baru dan Australia.

Tiga negara ini, kata Dedi, menjadi sasaran pengedaran barang haram itu karena nilai jual yang lebih tinggi. "Harganya di Australia bisa empat kali lipat, di Selandia Baru bisa lima kali lipat. Sehingga menjadi pasar yang menggiurkan. Kalau di kita karena penduduk kita banyak dan hampir 4,2 juta di kita itu pemakai narkoba," ujar Dedi.

Dua tersangka tersebut kini ditahan oleh pihak BNN untuk interogasi lebih lanjut. BNN belum mengetahui asal narkoba tersebut, apakah diduga dari Iran atau berasal dari negara lainnya.

Adapun barang bukti yang disita BNN, selain sabu, didapati pula paspor, tas koper, dan telepon seluler. Keduanya terancam hukuman paling rendah 20 tahun, seumur hidup, atau hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com