Salah satu berkas yang dikembalikan adalah surat keputusan (SK) pengangkatannya sebagai wali kota.
"Tidak ada pertanyaan. Cuma mengembalikan berkas saya yang disita," kata Romi, sesaat sebelum meninggalkan Gedung KPK.
Pemanggilan Romi ini terkait kasus dugaan suap perkara di Mahkamah Konstitusi yang menjerat mantan Ketua MK Akil Mochtar. Sebelumnya, Romi pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini.
Sementara itu, Budi mengatakan, kedatangannya ke Gedung KPK juga untuk mengambil berkas terkait Pilkada Empat Lawang, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu. Budi membantah kedatangannya untuk menjalani pemeriksaan.
"Hanya pengembalian berkas," ujarnya.
Dicegah
Untuk penyidikan kasus ini, KPK meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mencegah Wali Kota Palembang Romi Herton dan Bupati Empat Lawang Budi Antoni. Selain meminta pencegahan keduanya, lembaga antikorupsi itu mengajukan permohonan cegah atas nama Masyito yang adalah istri Romi dan Suzana Budi Antoni, istri Budi Antoni.
Pencegahan ini berlaku selama enam bulan. Adapun Romi, Budi, dan istri mereka merupakan saksi dalam kasus dugaan korupsi penanganan perkara MK yang menjerat Akil. Keempatnya pernah diperiksa KPK beberapa waktu lalu.
Seusai pemeriksaan pertama, Romi menegaskan bahwa bukti transfer uang Rp 500 juta yang ditemukan penyidik KPK dalam penggeledahan di rumah pribadinya beberapa waktu lalu merupakan bukti transfer uang yang disetorkan istrinya ke rekening istrinya sendiri. Menurut Romi, uang Rp 500 juta tersebut tidak ada kaitannya dengan Akil.
Sementara Budi, seusai diperiksa pada 1 November, mengatakan, dirinya ditanya penyidik KPK seputar fakta persidangan sengketa Pilkada Empat Lawang di MK.