Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Tugas Presiden Banyak, Baru Rangkap Dua Sudah Enggak Bisa...

Kompas.com - 31/01/2014, 21:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Marzuki Alie mengkritik langkah peserta konvensi lainnya, Gita Wirjawan, yang mundur sebagai Menteri Perdagangan demi fokus menghadapi Konvensi. Menurut Marzuki, peserta konvensi yang masih memiliki jabatan penting lainnya tidak perlu mengikuti langkah Gita.

Menurut Marzuki, menjalankan tugas di pemerintahan sembari mengikuti proses Konvensi Demokrat justru menjadi tantangan tersendiri. Dengan mengemban dua tugas sekaligus seperti dirinya yang juga menjabat Ketua DPR, Marzuki menilai hal itu dapat menunjukkan kapasitas sebagai pemimpin.

Sebaliknya, jika tidak bisa mengemban dua tugas sekaligus, kapasitas yang bersangkutan sebagai calon presiden justru bakal dipertanyakan.

"Itu ujiannya. Tugas seorang presiden itu banyak sekali, dan ikut konvensi adalah uji kemampuan. Mampu enggak kita jadi presiden yang tugasnya 1.001 macam. Ini baru merangkap dua sisi saja sudah enggak bisa, ya kita juga dipertanyakan nanti," kata Marzuki di Jakarta, Jumat (31/1/2014) malam.

Marzuki mengatakan, rangkap tugas menjadi ujian kelayakan yang akan dinilai rakyat. Ia memberi contoh kemampuan peserta konvensi lainnya, yakni Dahlan Iskan. Menurutnya, kapasitas Dahlan sebagai capres tidak perlu diragukan. Pasalnya, Dahlan mampu mengurus BUMN dengan baik. Selain itu, elektabilitas Dahlan selalu teratas berdasarkan hasil survei.

"Itu menunjukkan dia punya kompetensi untuk jadi presiden. Kecuali kalau BUMN-nya berantakan. Nah, itu masyarakat akan menilai. Kalau BUMN berantakan, masyarakat akan bertanya-tanya," kata Marzuki.

Seperti diberitakan, sebagian peserta Konvensi Demokrat masih memiliki jabatan penting. Mereka adalah Dahlan Iskan (Menteri BUMN), Sinyo Hary Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara), Ali Masykur Musa (Anggota Badan Pemeriksa Keuangan), Marzuki (Ketua DPR), dan Irman Gusman (Ketua DPD).

Sebelum Gita, Dino Patti Djalal telah melepas jabatan sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.

Gita resmi mengundurkan diri pada Jumat (31/1/2014). Sebelumnya, Gita telah mengajukan pengunduran diri hingga tiga kali. Namun, dua permohonan mundur Gita selalu ditolak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada permohonan ketiga kali, Presiden SBY akhirnya membalasnya. Pada Rabu (29/1/2014), Gita mengaku menerima jawaban Presiden yang mempersilakannya mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II.

Gita menyatakan alasannya mundur karena ingin fokus menjalani Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia juga mengaku tak mau memiliki konflik kepentingan jika harus menjalani konvensi dengan tetap menjadi seorang menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com