"Kalau kritik itu tidak bisa meyakinkan masyarakat dengan masuk akal, malah akan menurunkan kredibilitasnya Pak Amien," kata pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/1/2014).
Hamdi menjelaskan, agar dapat diterima oleh masyarakat, kritik haruslah dilakukan dengan data dan fakta yang terukur. Kritik yang dikeluarkan Amien untuk Jokowi, menurutnya, merupakan opini pribadi sebagai alat untuk menyerang lawan politik.
"Bagaimanapun Pak Amien tetap pemain politik. Di balik permainan Pak Amien selalu ada agenda politik. Kalau soal mengkritik seorang eksekutif, gubernur, bupati ataupun kementerian yang mengeksekusi pelayanan publik, harus ada analisis kebijakan publik dulu. Idealnya begitu," jelasnya.
Terlebih lagi, Jokowi saat ini menurutnya adalah tokoh yang sedang bersinar dan dielu-elukan oleh masyarakat. Jadi, jika ada upaya seseorang untuk menyerang Jokowi, hal tersebut tak akan memengaruhi elektabilitas Jokowi. Sebaliknya, masyarakat justru akan menyerang pihak-pihak yang menyerang Jokowi.
Sebelumnya, Amien meminta Jokowi meminta maaf kepada warga Jakarta akibat banjir yang masih meluas. Menurut Amien, permintaan maaf merupakan tindakan paling simpatik yang bisa dilakukan Jokowi sekarang ini. Ia beranggapan Jokowi sudah berusaha secara maksimal. Namun, tidak ada cerita di muka bumi orang bisa melawan kehendak alam, seperti banjir yang terjadi saat ini.
"Mau dipasang Jokowi atau Joko siapa pun kalau sudah banjir seperti ini tentu tidak bisa diatasi. Dikurangin bisa," katanya seusai bertemu Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Semarang, di halaman Kampus Unimus, Minggu (19/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.