Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Masa Polri Kalah dari McDonald's?

Kompas.com - 10/12/2013, 19:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan masyarakat. Pasalnya, Polri merupakan institusi penegak hukum yang memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Hal itu dikatakan Wakapolri Komjen Oegroseno saat melakukan kunjungan ke layanan Contact Center Polri 110 di City Walk, Jakarta, Selasa (10/12/2013). Dalam memberikan pelayanan tersebut, Oegroseno mengatakan, Polri tidak boleh kalah dari sejumlah restoran cepat saji yang melayani pelanggannya.

"Makanya (aduan itu) saya masukin ke contact center. Masa kalah sama McD, kalah sama Blue Bird?" katanya kepada wartawan.

Oegroseno berharap masyarakat dapat memaksimalkan fasilitas contact center Polri tersebut. Ia pun menjamin bahwa setiap laporan masyarakat yang masuk akan ditindaklanjuti oleh petugas setempat.

Untuk diketahui, layanan contact center tersebut telah diluncurkan Polri sejak awal tahun 2013. Dalam pengelolaannya, Polri menggandeng Telkom sebagai operator pelaksana penerima aduan. Sementara Polri menempatkan anggotanya untuk menentukan apakah sebuah laporan akan ditindaklanjuti atau tidak.

Sementara itu, Direktur Utama PT Infomedia Nusantara Telkom Joni Santoso mengatakan, sepanjang tahun 2013 ini setidaknya sudah ada 17 juta laporan masyarakat kepada Polri. Kendati demikian, hampir 99 persen di antaranya merupakan laporan kosong atau laporan iseng.

"Sejak Januari sampai November ini 110 telah di-call sebanyak 17 juta, termasuk call yang kosong. Semua panggilan itu di-handle oleh agen-agen kita," katanya.

Sisanya, Joni menjelaskan, ada sekitar 80.000 laporan yang valid. Dari jumlah tersebut, 88,24 persen di antaranya laporan terkait tindakan kriminalitas, kecelakaan, dan tawuran. Kemudian sebanyak 9,27 persen informasi terkait SIM, STNK, dan BPKB. Sisanya, meminta bantuan pengawalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com