Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menjelaskan, hasil survei yang dilakukan lembaganya menunjukkan bahwa Megawati mendapat nilai nol persen untuk kriteria kecerdasan (pintar). Hasil jeblok itu diperoleh dari survei yang dilakukan secara spontan (tanpa diberi jawaban) maupun survei semiterbuka (dengan panduan jawaban).
Secara spontan responden juga memberi nilai jeblok untuk Megawati di kriteria lainnya, seperti kemampuan memimpin (1 persen), berwibawa (nol persen), tegas (4 persen), perhatian kepada rakyat (2 persen), dan kriteria jujur atau bisa dipercaya (3 persen).
Sementara untuk survei semiterbuka, nilai yang diperoleh Megawati mengalami sedikit kenaikan. Untuk kategori kemampuan memimpin, Megawati mendapat 3 persen, berwibawa (5 persen), tegas (10 persen), perhatian pada rakyat (10 persen), dan jujur atau bisa dipercaya (6 persen).
Nilai jeblok untuk Megawati itu berbanding terbalik dengan raihan yang dicapai kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi). Dalam survei spontan, Jokowi mendapat angka di atas 10 persen untuk semua kriteria, dan untuk survei semiterbuka angkanya tembus di atas 20 persen untuk semua kriteria.
Burhanudin menuturkan, masyarakat pemilih nasional saat ini cenderung mendambakan calon presiden yang jujur atau bisa dipercaya. Kriteria seperti pintar, tegas, atau berwibawa tidak lagi menjadi prioritas.
"Pemilih juga cenderung tidak memilih elite politik lama yang dibicarakan akan maju di 2014 seperti Megawati, Prabowo, atau Aburizal Bakrie," pungkas Burhanudin, di Kantor Indikator Politik, Jakarta, Minggu (1/12/2013).
Survei ini dilakukan Indikator Politik dengan populasi survei warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 atau lebih, dan atau telah menikah. Jumlah sampel sebanyak 1.200 dan berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara random.
Quality control dilakukan random pada 20 persen total sampel dengan metode spot check. Survei ini diklaim memiliki margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Waktu wawancara dilakukan 10-20 Oktober 2013. Survei ini dibiayai oleh surat kabar Sinar Harapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.