Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi Kira Tas Uang dari Deviardi Oleh-oleh Lebaran

Kompas.com - 28/11/2013, 18:10 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengaku tidak tahu jika tas hitam yang dibawa pelatih golfnya, Deviardi, berisi uang. Menurut Rudi, Deviardi saat itu hanya mengatakan bahwa tas yang dibawanya adalah oleh-oleh Lebaran. Rudi pun menyimpan tas itu di ruang makan di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

"Ketika saya pulang, ada Deviardi. Lalu ngobrol setengah jam. Dia berikan tas hitam, dia bilang ini oleh-oleh Lebaran. Saya simpan di ruang makan karena itu oleh-oleh," ujar Rudi ketika bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Deviardi datang ke rumah Rudi membawa motor BMW klasik. Rudi dan Deviardi pun sempat mencoba motor itu. Tak berapa lama, penyidik KPK datang. Rudi saat itu mengaku bingung dengan kedatangan KPK ke rumahnya.

"KPK bilang mana uang Simon, mana uang Simon. Saya bingung, Simon yang mana saja saya enggak tahu. Saya baru ingat ada tas, saya buka. Disuruh sobek oleh KPK. Dibuka, saya baru tahu ada uang 400.000 dollar AS," terang Rudi.

Kesaksian Rudi pun langsung dikonfrontasi dengan Deviardi yang juga bersaksi di persidangan. Deviardi alias Ardi membantah keterangan Rudi.

"Memang saya enggak bilang bawa uang, tapi kan memang Pak Rudi menanyakan sisanya kapan. Makanya saya bawa. Saya tidak bilang oleh-oleh Lebaran. Saya bilang ini sisanya 400.000 dollar AS," kata Ardi.

Mendengar keterangan Ardi, Rudi tetap pada kesaksiannya. Hakim pun bingung dengan perbedaan pendapat antara Rudi dan Ardi.

"Ini ada dua orang dengan dua pendapat. Ini berarti ada yang bohong. Hanya Allah yang tahu," kata Ketua Majelis Hakim Tati Hardianti.

Dalam kasus ini, Simon didakwa bersama-sama Widodo Ratanachaitong memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang 200.000 dollar Singapura dan 900.000 dollar AS kepada penyelenggara negara, yaitu Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, melalui Deviardi alias Ardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com