Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Instruksikan Pemetaan Kerawanan Pemilu

Kompas.com - 22/11/2013, 15:04 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Sutarman menginstruksikan jajaran kepolisian di daerah untuk mulai memetakan potensi kerawanan gangguan keamanan menjelang Pemilihan Umum 2014.

"Saya ingatkan kapolda dan kapolres agar segera menyusun perkiraan intelijen terkait kerawanan," kata Kapolri saat memberikan pengarahan kepada jajaran TNI dan Polri di Mapolda Bali seperti dikutip Antara, Jumat (22/11/2013).

Sutarman mengusulkan agar penyusunan peta kerawanan di daerah menjelang Pemilu menggunakan peta kerawanan Pemilukada sebagai dasar perkiraan intelijen. Dari perkiraan kerawanan itu, pihaknya bisa melakukan antisipasi keamanan di setiap tahapan proses demokrasi.

"Evaluasi kamtibmas, petakan konflik dan kekuatan politik dan dari itu bisa dibuat rencana operasi," ujar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu.

Sutarman juga meminta jajaran kepolisian di daerah untuk membuat rencana pengamanan mulai dari tahapan awal pemilu, kampanye, penghitungan suara, pelantikan dan rencana kontigensi. "Saya minta agar rencana itu juga dilatihkan," katanya.

Kapolri mengungkapkan bahwa potensi kerawanan yang mengganggu keamanan diperkirakan mulai dari distribusi logistik, penetapan pemenang hingga tempat pemungatan suara (TPS).

Kapolri juga menekankan kepada anggotanya agar netral dalam proses demokrasi itu dengan tidak mendukung partai dan memihak kepada calon yang bertarung dalam pemilihan umum.

"Saya instruksikan bahwa kita harus netral tetapi kewajiban kita harus mengamankan bukan mendukung," pungkas Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com