Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran Berharga dari Mengawal Para Kepala Negara

Kompas.com - 14/11/2013, 15:35 WIB
Edna C Pattisina

Penulis


KOMPAS.com - "Presiden Meksiko sangat menjaga kondisi fisiknya. Pagi jogging, malamnya setelah acara lari lagi,” cerita seorang personel TNI saat bertugas menjadi anggota tim pengamanan Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik, 7-8 Oktober 2013, di Nusa Dua, Bali.

Kondisi ini membuat tim pengamanan Indonesia yang menjaga Presiden Meksiko juga harus ikut berlari. Tantangan makin bertambah karena tidak banyak anggota tim pengamanan Indonesia yang menguasai bahasa Spanyol. Padahal, tentara pengawal Presiden Meksiko tidak lancar berbahasa Inggris.

Ada juga cerita dari anggota tim pengamanan yang bertugas menjaga Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Beberapa saat sebelum KTT APEC dibuka, datang surat elektronik dari Australia. Isinya, Tony Abbott ingin surfing sehari sebelum KTT APEC. Anggota tim pengamanan Indonesia saling berpandangan, bagaimana mau menjaga keamanan sang tamu yang sedang surfing kalau di antara mereka tidak ada yang bisa surfing? ”Akhirnya, kami minta tim penyelamatan untuk standby. Sebenarnya lebih buat kami, bukan buat Perdana Menteri,” kata seorang anggota tim pengamanan.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menekankan, dua hal penting dalam pengamanan KTT APEC, yaitu keamanan dan kenyamanan. Pengamanan harus memberi kesan yang baik, bahkan jadi bagian dari diplomasi. Sebab, ada 21 kepala negara atau perwakilannya dan empat peninjau yang menghadiri KTT APEC. Kesalahan kecil dapat mengganggu nama Indonesia di mata dunia.
Kehangatan hubungan

Terlepas dari seriusnya penjagaan keamanan, ada kehangatan antarmanusia di dalamnya. Hal ini, misalnya, terjadi saat mengawal Presiden Rusia Vladimir Putin. Walaupun tidak bisa mengawal di dalam mobil Putin, tim pengamanan Indonesia menggunakan kesempatan saat Putin berada di lift untuk mengucapkan, ”Happy Birthday, Mr President. All the best for you.” Putin yang ramah menjawabnya dengan senyum dan tepukan bersahabat di pundak.

Hubungan baik juga terjadi dengan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dan istrinya, Christine Chow Ma. Sebelum berpisah, Christine Chow memanggil para pengawal dari tim Indonesia dan mengajak foto bersama. Di bandara, sebelum berangkat meninggalkan Bali, ia berkata, para pengawal dari Indonesia terasa seperti anaknya sendiri. ”Dia peluk dan cium pipi kiri dan kanan,” kenang mantan pengawalnya.

Karakter para kepala negara yang unik juga jadi cerita sendiri. Ucapan good morning kepada Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dibalas dengan assalamualaikum yang membuat pengawal dari Indonesia tersipu.

Namun, ada juga kepala negara yang tidak tepat waktu dan membuat panik. Sebaliknya, juga ada kepala negara yang tepat waktu, tetapi justru menteri-menterinya yang tak tepat waktu. Akibatnya, kepala negara itu harus menunggu menterinya.

Tim pengamanan dari Indonesia juga melihat bagaimana pengawal pribadi para menteri yang mewakili Presiden Amerika Serikat Barack Obama sampai memperhitungkan kamar menteri berada dalam jangkauan pandangan mata kamar para pengawalnya. Secret Service yang adalah satuan khusus pengamanan Presiden AS juga memiliki sepatu khusus yang kedap suara. Ini membuat langkah mereka tidak mengganggu para menteri yang mereka kawal saat sedang bercakap-cakap.

Sejumlah insiden kecil yang akhirnya bisa diselesaikan dengan baik juga sempat dihadapi tim pengamanan Indonesia. Ini, misalnya, terjadi saat ada wartawan dari Hongkong yang mendadak ingin wawancara dengan Presiden Filipina Benigno Aquino III.

Peristiwa unik juga terjadi saat Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong ingin segera ke bandara. Di jalan, pengawal dari Indonesia mendapat informasi bahwa dalam urutan seharusnya delegasi dari Vietnam yang lebih dulu. Untuk itu, petugas dari Indonesia berinisiatif memperlambat kendaraan. Hal ini mendapat keberatan dari ajudan PM Singapura. ”Kalau kamu membiarkan negara lain melewati, itu sama dengan menghina,” kata sang ajudan.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal Doni Monardo mengatakan, evaluasi dibutuhkan agar pengamanan yang diberikan dapat lebih baik saat 20 tahun lagi Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC. Jika perlu, ada semacam sekolah singkat pengamanan tokoh sangat penting. Penguasaan bahasa di luar bahasa Inggris bisa menambah pelayanan, tidak lagi pada sebatas kode. (Edna C Pattisina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com