Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kandidat Capres PKS

Kompas.com - 08/11/2013, 14:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah diterpa banyak isu terkait kasus hukum, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini mulai membicarakan kandidat calon presiden dari internal partai untuk diusung dalam Pilpres 2014. Ada beberapa nama petinggi PKS yang disebut berpeluang menjadi capres. Siapa saja mereka?

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, tradisi di PKS, capres ditetapkan melalui rapat Majelis Syuro. Kandidat yang biasanya dipertimbangkan menjadi capres adalah petinggi DPP, seperti Anis Matta, Untung Wahyono, dan Surahman Hidayat.

"Tiga orang itu yang berpeluang dari unsur partai," ujar Mahfudz di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Ketua Komisi I DPR itu menambahkan, tak hanya petinggi partai yang dipertimbangkan untuk diusung dalam pilpres. Kader PKS yang menjadi kepala daerah juga masuk bursa kandidat capres. Mereka ialah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.

"Nama Aher muncul barang kali karena ada capres dengan pemikiran Jawa-Sunda. Ada Gatot dengan pikiran Jawa-Sumatera," ucap Mahfudz.

Mahfudz menilai positif dengan adanya pembicaraan kandidat capres. Ia melihat kepercayaan publik terhadap PKS mulai tumbuh setelah berbagai gempuran kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan petinggi PKS.

"Ini bagus. Jadi, siapa pun orangnya nggak jadi masalah," kata Mahfudz.

Meski demikian, menurutnya, hingga kini, belum ada pembicaraan resmi mengenai capres. Namun, PKS memandang perlunya ada tokoh nasional yang kuat untuk bisa membantu mendongkrak elektabilitas PKS.

Seperti diberitakan, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, dukungan publik terhadap PKS melorot drastis setelah muncul kasus dugaan korupsi impor daging sapi yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Presiden baru PKS Anis Matta langung merapatkan barisan dengan melakukan safari politik keliling Indonesia.

Namun, berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia terbaru pada Oktober 2013, posisi PKS belum juga beranjak naik. Partai ini masih berada di posisi kedelapan dengan tingkat dukungan hanya 4,4 persen. Angka itu masih kalah dengan partai berbasis massa Islam lain, seperti Partai Amanat Nasional (5,2 persen), Partai Persatuan Pembangunan (4,6 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa (4,6 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com