JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal turun tangan menghadapi politisasi dari situasi perekonomian Indonesia saat ini. Hanya, untuk saat ini, Presiden berpandangan politisasi itu belum perlu ditanggapi secara serius.
"Nanti kalau politiknya sudah begitu melebihi kewajaran, saya akan masuk. Saya akan menjelaskan kepada rakyat Indonesia duduk perkara dan situasi yang sesungguhnya," kata Presiden saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Tanpa menyebut siapa pihak yang dimaksud, Presiden menilai ada politisasi dari situasi perekonomian Indonesia untuk kepentingan Pemilu 2014. Semua yang ada, kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu, dibawa ke ranah politik.
Padahal, menurut Presiden, tidak semuanya politisasi itu benar. Presiden memberi contoh masalah pangan. Tidak semua komoditas pangan diimpor. Tanpa merinci, Presiden menyebut ada komoditas yang surplus. Ada pula yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
"Memang ada yang kurang. Dari dulu juga kurang. Atau sebetulnya karena pergerakan harga di tingkat dunia, maka kelihatannya jadi lebih mahal. Semuanya bisa dijelaskan," kata Presiden.
Meski demikian, Presiden menginstruksikan kepada jajaran pemerintah untuk tidak terlalu menanggapi isu politik. Semua diminta fokus mengatasi masalah, menjaga perekonomian, dan melanjutkan pembangunan.
"Yang penting apa yang sedang kita lakukan dengan kebijakan, mari kita jaga, kita lanjutkan agar hasilnya bisa baik," tutur Presiden.
Seperti diberitakan, baru-baru ini Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan pemerintah terkait impor berbagai komoditas pangan. Apakah Presiden menanggapi pernyataan Megawati?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.