Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar SBY soal Penembakan Polisi

Kompas.com - 19/09/2013, 10:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Polri untuk memastikan bisa menjaga keamanan dan keselamatan personel kepolisian sebelum mengamankan dan melindungi masyarakat.

Hal itu dikatakan Presiden melalui akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, menyikapi teror penembakan terhadap para polisi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir,

Presiden mengatakan, kita, terlebih lagi keluarga yang ditinggalkan, tentu berduka atas tewasnya para personel kepolisian. Di negara mana pun, kata dia, kejahatan selalu ada, termasuk kepada polisi.

WARTA KOTA / ALEX SUBAN Polisi memeriksa lokasi penembakan Bripka Sukardi di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) malam.

Anggota TNI dan Polri, tambah Presiden, memang harus siap berkorban jiwa demi negara dan rakyat. Hanya, jatuhnya korban bisa dicegah. Untuk itu, Presiden meminta jajaran kepolisian jangan lengah dalam menjalankan tugas melindungi rakyat.

"Saya sudah instruksikan agar dalam rangka tugas, anggota Polri jangan bekerja sendiri, tetapi minimal dalam hubungan kelompok dua-tiga orang," kata Presiden.

Presiden menambahkan, seorang anggota Polri berseragam sebaiknya tak jalan sendiri tanpa tugas dan perintah, apalagi berada di tempat-tempat yang rawan.

Seperti diberitakan, setidaknya ada lima polisi menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. Terakhir, Bripka Sukardi, Kepala Unit Pemeliharaan Ketertiban dan Disiplin di Provos Direktorat Polisi Air Baharkam Polri, ditembak hingga tewas di depan Gedung KPK, Selasa (10/9/2013 ) malam.

Korban lainnya yang ditembak di dua lokasi berbeda adalah Aiptu Dwiyanto, Aiptu Kushendratna, Bripka Ahmad Maulana, dan Aipda Patah Saktiyono. Hanya Aipda Patah yang selamat.

Kepolisian menduga, penembakan dilakukan oleh kelompok teroris. Hanya, sampai sekarang, belum ada pelaku yang ditangkap. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo meyakini, para pelaku akan segera ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com