Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2013, 20:09 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirimkan surat kepada hampir seluruh anggota Dewan Keamanan PBB, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan para pemimpin dunia terkait penyelesaian konflik di Suriah. Presiden ingin tidak ada serangan militer ke Suriah.

"Itulah diplomasi all out kita. Tentu kita tidak bisa mengatur dunia, tapi kita berikan pandangan," kata Presiden saat rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Sebelumnya, masalah Suriah dibahas dalam pertemuan KTT G-20 di Rusia pekan lalu. Sikap para pemimpin dunia terpecah dalam dua arus utama terkait penyelesaian konflik Suriah. Pertama, menginginkan penggunaan kekuatan militer untuk menindak Pemerintah Suriah yang diduga menggunakan senjata kimia. Serangan itu dilakukan dengan atau tanpa mantan PBB.

Pandangan kedua, tindakan terhadap Suriah harus atas dasar mandat PBB. "Di situ relatif tegang. Saya sampaikan pandangan saya tidak ke ekstrem satu atau yang lain. Harus ada respons masyarakat internasional, tidak harus melakukan serangan militer, tapi semacam gencatan senjata. Diawasi PBB, selanjutnya proses politik yang inklusif, demokratis, dan transparan berdasarkan keinginan rakyat Suriah," kata Presiden.

Presiden mengatakan, awalnya tidak ada dukungan terkait pandangannya itu. Namun, dalam tiga hari terakhir, kata dia, terlihat kemungkinan serangan militer tidak dilakukan setelah semua pihak memikirkan dampaknya.

Jika nantinya opsi gencatan senjata diambil, tambah Presiden, Indonesia siap membantu mengirimkan pasukan perdamaian ke Suriah di bawah bendera PBB. Presiden meminta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk terus memantau perkembangan terkait Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com