Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Makin Menggemaskan untuk Dipinang

Kompas.com - 07/09/2013, 09:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Efendi Ghazali menilai respons Gubernur DKI Joko Widodo saat menanggapi isu pencalonannya menjadi Presiden RI sudah sangat tepat.

Sikapnya, kata Efendi, semakin menggemaskan untuk dipinang. "Respons itu lahir dari pembawaan yang matang. Kalau pakai konsultan politik, konsultannya juga mantab. Respons dia memang harus makin menggemaskan untuk dipinang," ujar Efendi saat dihubungi, Sabtu (7/9/2013) pagi.

"Gadis" yang akan dipinang "pemuda", lanjut Efendi sangat tepat dianalogikan kepada politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. Ibarat Jokowi adalah gadis, pemuda adalah pihak yang mau meminangnya, sedangkan PDIP adalah kedua orangtuanya yang memiliki hak atas anak.

"Kan 'gadis' kalau dipinang biasanya bilang, 'tunggu dulu, ndak lihat saya sedang fokus ke kerjaan'," ujar Efendi. "Lalu Jokowi melempar ke PDIP, persis seperti gadis mau dipinang akan bilang, 'coba tanya dong ke orangtua saya," lanjutnya.

Kian menggemaskan lagi, lanjut Efendi, saat eks Wali Kota Surakarta itu tak berkomentar apa-apa saat ditanya kesiapannya maju jadi capres. Jokowi hanya mengambil sikap siap dengan menghentakan kedua tangan dan kakinya seperti prajurit yang tengah menyiapkan diri saat upacara.

"Pembawaannya matang, sederhana, membuat orang makin gemas. Ini sangat tepat dengan ilmu komunikasi politik modern yng mempersyaratkan karakter, naratif dan reaksi emosional," ujarnya.

Responsnya menghadapi cecaran pertanyaan soal jadi tidaknya Jokowi maju menjadi calon presiden, kata Efendi, membuat dirinya unggul dari tokoh yang lain. Bahkan mereka yang sudah terlebih dahulu mendeklarasikan dirinya maju "nyapres".

Namun, lagi-lagi segala keputusan ada di tangan Jokowi dan partai sendiri. Tinggal masyarakat yang harap-harap-cemas menunggu keputusan apakah pria yang hobi blusukan tersebut memutuskan untuk meninggalkan kursi DKI 1 untuk menjadi RI 1 atau tidak.

Sungguh menggemaskan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com