JAKARTA, KOMPAS.com — Melesatnya elektabilitas Joko Widodo di berbagai hasil survei pencalonan presiden ternyata tak membuat PDI Perjuangan tergesa-gesa mengusungnya menjadi capres 2014. Dorongan untuk Jokowi maju memang kuat, tetapi ada juga yang memiliki pandangan berseberangan.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi merupakan salah satu kader yang kurang setuju bila Jokowi maju di pemilihan umum presiden (pilpres) tahun depan. Alasannya, Jokowi diminta fokus membenahi Jakarta sampai masa jabatannya selesai.
"Secara pribadi, selesaikan dulu masalah Jakarta. Kalau Jakarta selesai, ya baru boleh. Pembenahan Jakarta harus ditanggulangi dengan baik, belum semua selesai," kata Edi di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Meski demikian, Edi akan mendukung keputusan yang diambil oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sesuai hasil kongres, penentuan capres PDI Perjuangan merupakan hak prerogatif ketua umum partai. "Kami sebagai anak buah mengembalikan ke Ketum. Kalau Ketum bilang si A atau B atau C, kita siap dukung," ujarnya.
Hingga kini, Megawati memang belum menentukan capres PDI Perjuangan. Ia memilih menunggu waktu tepat, misalnya setelah pemilihan legislatif bergulir. Dalam Rakernas hari ini, nama Jokowi berkali-kali disebut dalam pidato politik yang disampaikan Megawati. Megawati juga memuji Jokowi sebagai kader potensial dan memiliki getaran seperti mantan Presiden RI Soekarno. Sejumlah pihak menilai ini sebagai sinyal khusus dari Megawati untuk mengusung Jokowi pada pilpres tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.