Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko: Presiden Kenal Sengman sebagai Pengusaha

Kompas.com - 05/09/2013, 09:51 WIB

WARSAWA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi sama-sama menegaskan, pengusaha Sengman Tjahja bukanlah Staf Khusus atau Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Penegasan kedua menteri itu disampaikan dalam konferensi pers khusus dan singkat pada Rabu kemarin di Warsawa, ibu kota Polandia, di sela-sela acara lawatan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke negeri itu.

”Presiden mengenal Sengman sebagai pengusaha, seperti juga mengenal para pengusaha besar lain atau pengusaha menengah dan kecil, dalam proses pembangunan bangsa,” kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) kepada para wartawan Indonesia, termasuk wartawan Kompas Rikard Bagun.

”Presiden juga menghadiri acara pernikahan anak pengusaha Sengman, seperti juga kalau diundang acara serupa oleh para pengusaha atau kalangan lain,” kata Djoko menambahkan.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Penegasan Menko Polhukam diperkuat Menteri Sekretaris Negara dengan menyatakan, ”Saya praktis setiap saat mendampingi Presiden, bahkan bisa dibilang 24 jam. Sama sekali tidak benar
Sengman sebagai Staf Khusus atau Utusan Khusus Presiden.”

Jumpa pers bersama Menko Polhukam dan Menteri Sekretaris Negara itu sengaja dilakukan untuk meluruskan isu yang menyebutkan bahwa seakan- akan pengusaha Sengman memiliki kedekatan dengan istana.

Jumpa pers tersebut dilakukan beberapa saat setelah Presiden Yudhoyono dan Presiden Polandia Bronislaw Komorowski menggelar jumpa pers seusai pertemuan di Istana Kepresidenan Warsawa.

Presiden Yudhoyono menyatakan, tujuan kunjungannya untuk meningkatkan persahabatan, kemitraan, dan kerja sama kedua negara bilateral.

Ia juga mengatakan, kunjungannya bertujuan meningkatkan hubungan dan kerja sama ASEAN dengan Uni Eropa, terlebih karena kedua negara berperan penting di dua kawasan dan organisasi regional masing-masing.

Presiden Yudhoyono selanjutnya menyatakan, pertemuannya dengan Presiden Komorowski menghasilkan kesepakatan dengan agenda kerja nyata dalam sejumlah bidang, termasuk perdagangan.

”Nilai perdagangan bilateral 500 juta dollar AS (Rp 5,6 triliun) terlalu kecil bagi kedua negara, yang masing-masing memiliki potensi ekonomi tinggi.”

Sementara Presiden Komorowski menyatakan, kerja sama Polandia dan Indonesia tidak hanya penting untuk kemajuan ekonomi, perdagangan, dan demokrasi kedua negara, tetapi juga bagi kawasan dan dunia.

Dalam pertemuan kedua negara, sejumlah kesepakatan dicapai, seperti nota kesepahaman kerja sama bidang pangan dan perikanan. Presiden Yudhoyono juga mengungkapkan kesepakatan dalam bidang pertambangan, energi terbarukan, pariwisata, dan pertahanan. Khusus tentang kerja sama pertahanan, Menko Polhukam dalam kesempatan berbeda menjelaskan, kedua negara sudah mencapai nota kesepahaman untuk melakukan produksi bersama pesawat, helikopter, dan kapal patroli.

Presiden Yudhoyono dan Presiden Komorowski juga sepakat mendorong kerja sama antara provinsi dan daerah kedua negara. Kesepakatan lain menyangkut peningkatan kerja sama budaya dan antaragama untuk mendorong semangat toleransi di tengah gelombang radikalisme yang melanda dunia. Lebih-lebih karena Indonesia dengan mayoritas penduduk Muslim dan Polandia dengan mayoritas penduduk Katolik merupakan bangsa majemuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com