Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantap "Nyapres", Anies Merasa Terhormat Ikut Konvensi Demokrat

Kompas.com - 27/08/2013, 13:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menyatakan siap maju sebagai calon presiden melalui Konvensi Capres Partai Demokrat. Anies merupakan satu dari 15 nama yang diundang Komite Konvensi Demokrat untuk mengikuti tahapan prakonvensi. Ia pun menjalani sesi sharing dan diskusi sebagai bagian dari tahap prakonvensi, Selasa (27/8/2013), selama satu jam, di Wisma Kodel, Jakarta.

"Dalam diskusi tadi disampaikan apakah bersedia untuk dicalonkan sebagai peserta Konvensi Capres Demokrat? Saya melihat ini sebuah panggilan tanggung jawab, ini kehormatan," kata Anies sesuai mengikuti prakonvensi.

Anies menambahkan, keinginannya maju sebagai capres itu bukan semata-mata keinginan untuk mendapatkan kekuasaan dan jabatan, melainkan untuk memenuhi janji kemerdekaan yang, menurutnya, sampai saat ini belum terlaksana.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Peserta Konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan bersiap menjalani sesi wawancara oleh komite konvensi di Wisma Kodel, Jakarta, Selasa (27/8/2013). Selain Anies, tiga tokoh lainnya direncanakan akan mengikuti konvensi pada hari ini yaitu Endriartono Sutarto, Hayono Isman, dan Irman Gusman.
"Ini bukan cita-cita menjadi presiden, tetapi untuk memenuhi janji kemerdekaan. Mencerdaskan dan menghadirkan kesejahteraan sosial bagi seluruh bangsa," jelas Anies.

Cuma diskusi

Secara terpisah, Anggota Komite Konvensi Demokrat Effendi Gazalli mengatakan, prakonvensi Demokrat bukan berupa ujian, melainkan hanya bersifat sharing dan diskusi.

"Prakonvensi ini sifatnya hanya sekadar sharing dan diskusi saja," kata Effendi, di Wisma Kodel Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Effendi menambahkan, sifat diskusi dalam tahap prakonvensi ini adalah perkenalan dan penjelasan. Proses ini, menurutnya, akan berlangsung dua arah.

"Jadi prosesnya juga dua arah. Peserta konvensi nantinya bisa juga menanyakan berbagai hal yang terkait dengan konvensi ini kepada komite," jelas Effendi.

Pakar komunikasi politik itu menilai, anggota Komite Konvensi Partai Demokrat belum tentu lebih baik daripada para peserta yang mengikuti konvensi. Oleh karena itu, pelaksanaan yang bersifat diskusi lebih cocok untuk diterapkan.

"Apalagi kalau nanti Pak JK (Jusuf Kalla) ikut, berani apa mereka (komite konvensi)? Jadi Wapres aja belum pernah kan?" kata Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com