"Dewan turut memantau perkembangan situasi politik di Mesir yang akhir-akhir ini semakin menjadi perhatian dunia, mengingat Mesir adalah negara yang mempunyai peran dalam mendukung kemerdekaan Republik Indonesia yang diprakarsai oleh para ulama Mesir," ujar Marzuki.
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengatakan, instabilitas politik yang disertai tindak kekerasan dan pelanggaran HAM mengakibatkan ratusan orang menjadi korban di Mesir.
"Sungguh memprihatinkan dan tidak sesuai dengan hukum internasional," kata Marzuki.
DPR, lanjutnya, meminta pemerintah untuk mencermati kondisi politik di Mesir dan ikut berperan dalam upaya menciptakan kembali perdamaian di negara tersebut.
Seperti diberitakan, angkatan bersenjata Mesir menggulingkan pemerintahan Presiden Muhammad Mursi beberapa waktu lalu. Militer Mesir beranggapan Mursi tengah mengejar agenda Islam dan gagal mengatasi masalah ekonomi di negara itu. Tentara mengatakan bahwa Mursi, pemimpin terpilih secara demokratis, telah gagal memenuhi tuntutan rakyat. Mursi lalu dijadikan tahanan rumah.
Sejumlah pejabat partai Ikhwanul Muslimin juga ditangkap oleh militer. Gelombang masyarakat pro dan anti-Mursi masih terus melancarkan aksi unjuk rasa di negara itu. Sejak kudeta terhadap Mursi terjadi, demonstran pendukung Mursi tak henti-hentinya melancarkan protes. Pihak militer Mesir yang kini berkuasa juga melancarkan penembakan terhadap para demonstran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.