"Setiap hari mereka butuh. Selama ada demand (permintaan), pasti mereka (pemasok narkoba luar negeri) akan berusaha memasukkannya ke Indonesia," katanya di kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (15/8/2013).
"Pengakuan seorang bandar dan pengendali narkoba asal Iran yang pernah ditangkap di Bangkok, dia bilang sampai kapan pun akan tetap berusaha menjual narkotika di Indonesia," tambahnya.
Hal tersebut disampaikan Sumirat berkaitan dengan keberhasilan Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta meringkus 4 orang warga negara asing, yakni 1 warga Vietnam dan 3 warga Malaysia, pada Selasa (6/8/2013) dan Minggu (11/8/2013).
DH (33), warga Vietnam, ditangkap oleh Tim Customs Tactical Unit Bea dan Cukai saat tiba dari Guangdong, China, di Terminal 2E dengan pesawat Garuda Indonesia, Selasa (6/8/2013).
Dari DH, ditemukan paket kristal bening metamfetamin yang disembuyikan di dalam dinding travel bag yang dibawanya. Jumlah narkotika yang dibawa DH seluruhnya seberat 2.000 gram bruto dengan estimasi nilai barang Rp 2,7 miliar.
Selanjutnya pada Minggu (11/8/2013) pagi, ditangkap pula tiga orang warga Malaysia, yakni LH (37), TW (34), dan LC (36), di Terminal 2D saat tiba dari Hongkong dengan pesawat China Airline.
Dari ketiga tersangka, ditemukan paket kristal bening metamfetamin yang disembuyikan di dalam sepatu dan ditempelkan di paha dengan cara diplakban. Total narkotika yang dibawa seberat 6.160 gram bruto dengan estimasi nilai barang Rp 8,3 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.