Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Karenanya, Bambang mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada jajarannya. "Juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada jajaran KPK yang belum tidur hingga saat ini. Saya sangat mengapresiasi hal itu," ujar Bambang.
Bambang menambahkan bahwa jajaran KPK harus bekerja 24 jam non-stop karena ada batas waktu 1x24 jam untuk menentukan seseorang sebagai tersangka. Menurutnya, kasus korupsi tidak seperti kasus narkoba dan terorisme yang dapat ditangani dalam tujuh hari.
"Jajaran kita bekerja keras berpacu dengan waktu karena dalam kasus korupsi kita punya batas 1x24 jam untuk menentukan seorang tersangka atau tidak," jelas Bambang.
Seperti diberitakan, KPK menangkap Rudi dan dua orang dari pihak swasta berinisial S atau Simon dan A atau Deviardi alias Ardi, Selasa malam. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, total orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan ini berjumlah tujuh orang.
Dalam penggeledahan yang langsung digelar setelah penangkapan, di antara barang bukti yang disita KPK terdapat uang tunai 400.000 dollar AS. "Turut diamankan barang bukti sebesar 400.000 dollar AS dan sejumlah (barang bukti) lainnya," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto melalui pesan singkat, Rabu (14/8/2013).
Uang tersebut diduga sebagai bagian dari suap yang diberikan kepada Rudi. Belum diketahui terkait apa uang suap yang diterima Rudi tersebut.
Penangkapan dilakukan di Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, yang merupakan kediaman Rudi. Kepala SKK Migas yang sebelumnya merupakan Wakil Menteri ESDM ini adalah profesor di Institut Teknologi Bandung. Setelah menjalani pemeriksaan intensif, KPK akhirnya menetapkan Rudi sebagai tersangka.
Rudi bersama Ardi dianggap sebagai penerima suap dan dijerat dengan Pasal 12 huruf a dan b atau Pasal 5 Ayat 2 atau Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1. Sementara pemberi suap, yakni seorang pengusaha bernama Simon, dijerat dengan Pasal 6 Ayat 1 huruf a dan b atau Pasal 13 jo 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.
Saat berita ini ditulis, tim penyidik KPK menggeledah kantor SKK Migas di Gedung Wisma Mulia, Jalan Gatot Subroto Nomor 42, Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.