Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes Polri Masih Selidiki Bahan Pembuat Bom Wihara

Kompas.com - 05/08/2013, 23:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri meyakini bom yang meledak di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013) sekitar pukul 19.01 WIB, merupakan bom rakitan.

Polri hingga kini masih menyelidiki jenis bahan peledak dan keterangan saksi, untuk mengungkap pelaku aksi peledakan dua buah bom tersebut.

"Ini memang bom rakitan. Pelaku sedang kita kejar, melalui penyelidikan di tempat kejadian, penyelidikan tentang bom, dan rangkaian bahan peledaknya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, saat dijumpai di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (5/8/2013).

Selain itu, Boy mengatakan, penyelidikan untuk mengungkap pelaku juga dilakukan dengan memeriksakan saksi-saksi kejadian.

Terkait "pesan" pelaku yang tertangkap CCTV bertuliskan "Kami Menjawab Jeritan Rohingya", Polri belum bisa mengungkap identitas pelaku peletak dua bom tersebut atau dari jaringan teror mana pelaku tersebut berasal.

Namun, Boy mengatakan pelaku peledakan berjumlah lebih dari satu orang. "Yang jelas pelakunya lebih dari satu," ujar Boy.

Meski aktivitas pelaku yang menyusup ke wihara tertangkap CCTV, Boy belum bisa memastikan polisi bisa dengan cepat menangkap tersangka pelaku.

Menurutnya, pelaku kemungkinan besar berpindah lokasi setelah melakukan aksinya.

"Pelakunya ini manusia, dia bergerak ke mana-mana. Nah, itu dia, pergerakan ke mana-mana ini yang lagi dipikirkan," ujar Boy.

Sebelumnya, satu paket bom diletakkan pelaku di pintu masuk wihara dan satu lagi di belakang patung Buddha Maitreya.

Dari kedua paket tersebut, hanya satu yang meledak, yaitu bom yang diletakkan di pintu masuk.

Sementara yang terletak di belakang patung tidak meledak dan hanya mengeluarkan asap.

Ledakan bom berdaya ledak rendah itu menyebabkan tiga orang yang berada di lokasi mengalami luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com