“Wiranto kepleset lidah. Setan adalah setan. Tak boleh ditiru, apalagi teladan. Mosok setan diidolakan. Yang bener saja,” ujar Ramadhan di Jakarta, Minggu (21/7/2013).
Ia mengatakan, Wiranto seharusnya berhati-hati dalam pemilihan kata-kata. Meski dilakukan dalam pembicaraan internal, menurutnya, pemilihan kata harus dijaga dengan baik meski membicarakan hal kontroversial sekali pun.
“Tahun 2014 bermakna penting seleksi kepemimpinan. Karena itu, tak boleh menghalalkan segala cara. Setan itu, menang atau kalah, tempatnya di neraka. Tak boleh ditiru, diteladani,” kata dia.
Ia berharap agar Wiranto bisa meralat pernyataannya itu. “Minta maaflah sama masyarakat, keluarga dan anak-anak yang membaca atau mendengar ajakan meniru setan tersebut,” ujar Ramadhan.
Sebelumnya, Wiranto meminta seluruh kadernya meniru sikap-sikap tertentu setan, yakni gigih dan tidak saling menjatuhkan. Hal ini dilakukan dalam rangka usaha Hanura memenangi pemilihan umum 2014. Wiranto menjelaskan, apa yang dia maksud dengan meniru kegigihan setan adalah karena setan terus berusaha menggoda manusia tanpa mengharapkan imbalan. Setan, kata Wiranto, juga bekerja tanpa pernah saling menjatuhkan.
"Kalau setan ganggu manusia tak pernah menyerah, tak pernah berhenti. Saya setuju kegigihan setan itu patut dicontoh dalam pertandingan dan ternyata setan tidak saling menjatuhkan. Tidak pernah ada kuntilanak mengganggu tuyul, masing-masing menghormati profesinya," kata Wiranto dalam acara buka bersama di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013).
Calon presiden dari Partai Hanura itu menyampaikan, filosofi itu didapatnya dari tausiah seorang penceramah saat berkunjung ke Kalimantan Barat beberapa waktu lalu. Penceramah itu menyampaikan bahwa manusia kalau bertanding dengan kesetanan itu bagus. Hal itu diartikan gigih, pantang menyerah, dan bukan mengikuti kejahatan yang ditawarkan setan.
Menurutnya, Hanura saat ini sudah masuk dalam pertandingan yang waktu bertandingnya masih panjang. Ia mendorong semua mesin partai untuk gigih dan meningkatkan kinerja demi perolehan maksimal pada 2014.
"Intinya kita kesetanan boleh, tapi jangan ikuti setan. Manfaatkan waktu yang tersedia, sebab kalau sudah bertanding, tidak ada waktu untuk menyesali. Berhasil atau tidak merupakan buah perjuangan yang kesetanan tadi," ujar Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.