Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan: Pak Wiranto, Setan Kok Ditiru?

Kompas.com - 21/07/2013, 15:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengkritik pernyataan yang dilontarkan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Dalam acara buka bersama di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013), Wiranto meminta para kadernya mencontoh kegigihan setan menggoda manusia. Menurut Ramadhan, pernyataan itu tidak tepat dan bisa memicu kontroversi.

“Wiranto kepleset lidah. Setan adalah setan. Tak boleh ditiru, apalagi teladan. Mosok setan diidolakan. Yang bener saja,” ujar Ramadhan di Jakarta, Minggu (21/7/2013).

Ia mengatakan, Wiranto seharusnya berhati-hati dalam pemilihan kata-kata. Meski dilakukan dalam pembicaraan internal, menurutnya, pemilihan kata harus dijaga dengan baik meski membicarakan hal kontroversial sekali pun.

“Tahun 2014 bermakna penting seleksi kepemimpinan. Karena itu, tak boleh menghalalkan segala cara. Setan itu, menang atau kalah, tempatnya di neraka. Tak boleh ditiru, diteladani,” kata dia.

Ia berharap agar Wiranto bisa meralat pernyataannya itu. “Minta maaflah sama masyarakat, keluarga dan anak-anak yang membaca atau mendengar ajakan meniru setan tersebut,” ujar Ramadhan.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto
Tiru kegigihan setan

Sebelumnya, Wiranto meminta seluruh kadernya meniru sikap-sikap tertentu setan, yakni gigih dan tidak saling menjatuhkan. Hal ini dilakukan dalam rangka usaha Hanura memenangi pemilihan umum 2014. Wiranto menjelaskan, apa yang dia maksud dengan meniru kegigihan setan adalah karena setan terus berusaha menggoda manusia tanpa mengharapkan imbalan. Setan, kata Wiranto, juga bekerja tanpa pernah saling menjatuhkan.

"Kalau setan ganggu manusia tak pernah menyerah, tak pernah berhenti. Saya setuju kegigihan setan itu patut dicontoh dalam pertandingan dan ternyata setan tidak saling menjatuhkan. Tidak pernah ada kuntilanak mengganggu tuyul, masing-masing menghormati profesinya," kata Wiranto dalam acara buka bersama di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013).

Calon presiden dari Partai Hanura itu menyampaikan, filosofi itu didapatnya dari tausiah seorang penceramah saat  berkunjung ke Kalimantan Barat beberapa waktu lalu. Penceramah itu menyampaikan bahwa manusia kalau bertanding dengan kesetanan itu bagus. Hal itu diartikan gigih, pantang menyerah, dan bukan mengikuti kejahatan yang ditawarkan setan.

Menurutnya, Hanura saat ini sudah masuk dalam pertandingan yang waktu bertandingnya masih panjang. Ia mendorong semua mesin partai untuk gigih dan meningkatkan kinerja demi perolehan maksimal pada 2014.

"Intinya kita kesetanan boleh, tapi jangan ikuti setan. Manfaatkan waktu yang tersedia, sebab kalau sudah bertanding, tidak ada waktu untuk menyesali. Berhasil atau tidak merupakan buah perjuangan yang kesetanan tadi," ujar Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com