Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei di Urutan 8, PPP Tetap "Pede"

Kompas.com - 17/07/2013, 15:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz mengatakan, pihaknya tidak khawatir dengan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang menunjukkan elektabilitas PPP di urutan delapan. PPP yakin tetap akan didukung umat Islam di Pemilu 2014.

"Kita tidak mengkhawatirkan (hasil survei) karena kita berkeyakinan pada saatnya masyarakat Islam akan kembali kepada PPP. Satu-satunya partai yang mempunyai falsafah Islam hanya PPP," kata Djan Faridz di Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mendorong adanya akreditasi lembaga survei. Harapan itu muncul setelah terjadi perbedaan hasil survei yang signifikan antarlembaga survei terkait elektabilitas parpol maupun calon presiden.

Dengan akreditasi lembaga survei, kata Romahurmuziy alias Romi, akuntabilitas hasil survei dapat dipertanggungjawabkan sehingga bisa menjadi pedoman. Saat ini, menurutnya, seringnya publikasi hasil survei yang berbeda-beda di periode sampel yang sama menjadikan survei seperti sampah informasi yang memenuhi ruang informasi publik.

"Lembaga survei semestinya menjadi alat analisis saintifik, bukan publikator gosip atau pembentukan opini. Indikasi keberadaan lembaga survei sebagai alat pembentukan opini terlihat dari bermunculannya lembaga-lembaga survei secara sporadis dengan berbagai nama," kata Romi.

Sebelumnya, LSN merilis bahwa elektabilitas PPP hanya 4,3 persen. Di atas PPP terdapat Partai Golkar (19,7 persen), PDI-P (18,3 persen), Partai Gerindra (13,9 persen), Partai Hanura (6,9 persen), Partai Demokrat (6,1 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (4,8 persen), dan Partai Nasdem (4,6 persen).

Adapun parpol peserta pemilu lain yang di bawah PPP ialah Partai Amanat Nasional (3,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (3,8 persen), Partai Bulan Bintang (1,4 persen), dan PKPI (0,5 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com