Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut PPP, Survei Hanya Potret Realitas Sesaat

Kompas.com - 17/07/2013, 09:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai, survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) belum mencerminkan tingkat elektabilitas partai pada Pemilu 2014 mendatang. Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy atau Romy menyebutkan, survei hanya mencerminkan realitas sesaat.

"Survei itu potret, sebagai sebuah potret ditangkap realitas sesaat yang diwakili responden. Karena ini masih sebuah potret, maka hasilnya berbeda-beda antara satu lembaga survei dan lembaga survei yang lain," ujar Romy di sela-sela acara buka bersama dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (16/7/2013) malam.

Romy mengungkapkan, survei juga tidak bisa menangkap realitas keseluruhan. Alasannya, menurut dia, yang ditampilkan survei lebih banyak soal kinerja partai yang dipotret media massa.

"Survei hanya menangkap kinerja media dari parpol karena sampai saat ini belum ada satu pun partai yang menggerakkan mesin elektoralnya seperti tokoh lokal ataupun caleg," kata Romy.

Ketua Komisi IV ini juga menjelaskan, keberadaan tokoh lokal dan caleg bisa mendongkrak elektoral partai. Tetapi, para caleg saat ini belum optimal bergerak di daerah-daerah. Selain itu, Romy juga menyoroti persoalan relasi media yang dimiliki kader partai.

Jika ada kader yang memiliki jaringan media yang baik, maka akan mempengaruhi kinerja partai di media.

"Misalnya saja Hanura yang sudah menguasai tiga media dari 12 TV nasional. Ical ada TV One dan ANTV, Nasdem ada Metro TV. Oleh karenanya, kalau di dalam survei, partai nasionalis lebih unggul ini lebih ke kinerja media," paparnya.

Peringkat kedelapan

LSN merilis hasil survei keterpilihan partai politik yang dilakukan pada 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Hasilnya, PPP berada di posisi kedelapan dengan suara 4,3 persen.

Berada pada urutan teratas, yakni Partai Golkar, dengan 19,7 persen disusul PDI Perjuangan dengan 18,3 persen. Selanjutnya, Partai Gerindra (13,9 persen), Partai Hanura (6,9 persen), Partai Demokrat (6,1 persen), PKB (4,8 persen), Partai Nasdem (4,6 persen), PPP, PAN (3,8 persen), PKS (3,8 persen), PBB (1,4 persen), dan PKPI (0,5 persen). Adapun yang tidak memilih partai mana pun sebanyak 11,9 persen.

Survei dilakukan terhadap 1.230 responden dengan margin of error 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com